
Performa Positif di Tur Pramusim, Tantangan Menanti Manchester United
Tur pramusim Manchester United di Amerika Serikat berjalan dengan hasil yang cukup positif. Tim berhasil meraih kemenangan meyakinkan atas West Ham di New Jersey dan Bournemouth di Chicago. Di laga terakhir, Setan Merah bermain imbang 2-2 melawan Everton di Stadion Mercedes-Benz. Meski tampak bagus, performa MU mengungkapkan beberapa masalah yang perlu diperbaiki.
Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, sempat mengkritik rekan-rekannya setelah pertandingan melawan Everton. Ia menyebut bahwa kebiasaan tim untuk sering menyerahkan keunggulan bisa berdampak buruk. Pengalaman MU yang dua kali kehilangan keunggulan membuatnya khawatir. Namun, pelatih Ruben Amorim tidak sepenuhnya setuju dengan kritik tersebut. Ia mengatakan bahwa tim sedikit kesulitan dalam pertandingan tersebut, tetapi tidak apa-apa. Amorim percaya bahwa tim kembali ke Carrington dengan rasa optimis dan siap melakukan perbaikan.
Amorim mungkin seorang optimis, tetapi ia memahami betul tantangan besar yang dihadapi. Membawa Manchester United keluar dari musim terburuk dalam lebih dari 50 tahun bukanlah hal mudah. Ia tetap yakin pada para pemainnya dan ingin membawa MU kembali ke pentas Eropa. Sejak ditunjuk sebagai pelatih, Amorim telah bekerja selama delapan bulan untuk mengubah awal musim ini menjadi lebih baik.
Ia juga meminta dukungan dari dewan direksi untuk mencoret sejumlah pemain seperti Alejandro Garnacho, Jadon Sancho, Antony, dan Tyrell Malacia setelah tur pramusim. Amorim ingin menunjukkan kepada skuad bahwa hanya pemain yang benar-benar komitmen yang akan masuk dalam skema permainannya. Selain itu, ia menekankan pentingnya kerja sama tim dan menghindari adanya perkubuan di dalam skuad.
Di AS, Amorim menerapkan aturan baru agar pemain lebih banyak menghabiskan waktu bersama. Ia memesan meja bundar yang lebih besar untuk ruang makan tim di Hotel Waldorf Astoria di pusat Kota Chicago. Tujuannya adalah untuk mendorong hubungan yang lebih baik di luar lapangan, sehingga dapat meningkatkan koneksi di lapangan.
Salah satu alasan Amorim kecewa dengan Marcus Rashford adalah karena kecenderungannya hanya berbaur dengan teman dekatnya. Gagasan Amorim adalah bahwa hubungan yang baik di luar lapangan akan berdampak positif di dalam tim. Di Chicago, pemain diberi kebebasan untuk berjalan-jalan di sekitar Magnificent Mile di malam hari setelah latihan. Tur pramusim biasanya melibatkan sesi latihan ganda, tetapi Amorim ingin ada lebih banyak waktu untuk membangun ikatan tim.
Beberapa staf pelatih senang ketika melihat seluruh tim memutuskan untuk pergi ke TAO Asian Bistro bersama-sama tanpa diminta. Hal ini menunjukkan bahwa Amorim berhasil membangun suasana yang harmonis dalam skuad.
Amorim menekankan pentingnya disiplin dalam skuad, tetapi ia tidak ingin para pemain merasa diperlakukan seperti anak kecil. Pengalamannya sebagai pemain di Benfica dan Braga membuatnya sadar bahwa gaya tangan besi kontraproduktif. Ia lebih santai dalam hal-hal tertentu, seperti kapan mereka harus sarapan, tetapi tidak mau para pemain terlambat naik bus ke tempat latihan.
Selain itu, Amorim dan stafnya sangat ingin para pemain kembali ke pramusim dengan kondisi fisik yang lebih bugar. Ia meminta mereka untuk mengikuti program yang dirancang khusus selama liburan. Di kamp latihan di Chicago Fire, setiap anggota skuad dipasangi pelacak GPS untuk memantau intensitas sesi. Siapa pun yang berada di bawah standar akan dipanggil di depan kelompok.
Musim lalu, Bruno Fernandes merasa memikul tanggung jawab sebagai kapten sendirian. Musim ini, ia akan dibantu oleh Harry Maguire, Diogo Dalot, Lisandro Martínez, Noussair Mazraoui, dan Tom Heaton sebagai mediator apabila terjadi masalah kecil dalam tim. Hanya masalah besar yang akan sampai ke meja Amorim.
Meskipun mendelegasikan beberapa tanggung jawab, Amorim tetap bertanggung jawab atas semua sesi latihan. Ia menjaga jarak saat pemanasan dan menyerahkan tanggung jawab kepada asistennya, Carlos Fernandes. Latihan di gym kini lebih banyak, dan sesi latihan bisa berlangsung hingga satu jam setelah staf pelatih menyadari para pemain United kesulitan dalam duel satu lawan satu musim lalu.
Salah satu latihan yang dipimpin oleh pelatih fisik Michael Clegg memuat sesi pull-up dengan interval waktu tertentu. Di lapangan rumput, latihan lari disamarkan sebagai latihan menendang bola agar tetap menyenangkan. Sementara itu, Amorim memimpin sesi latihan taktis. “Saya pikir kami akan mencapai tujuan di mana kami hampir bisa bermain dengan mata tertutup,” ujar Diogo Dalot.
Namun, meskipun ada banyak hal positif dalam tur pramusim Manchester United, Amorim tidak ingin terlalu optimis. Ia tahu bahwa optimisme apa pun akan sirna jika lima pertandingan pertama Liga Primer musim ini tidak berjalan dengan baik. MU akan menghadapi lawan berat seperti Arsenal, Manchester City, dan Chelsea pada awal musim.