Nasional Gunung Lewotobi Meletus Pagi Ini, Kolom Abu Capai 600 Meter

Gunung Lewotobi Meletus Pagi Ini, Kolom Abu Capai 600 Meter

66
0

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Masyarakat Diimbau Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada Senin, 11 Agustus 2025, pukul 07.27 Wita. Erupsi ini terdeteksi melalui seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 29,6 mm.

Emanuel Rofinus Bere, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menjelaskan bahwa durasi letusan sekitar satu menit dua detik. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu yang teramati mencapai ketinggian sekitar 600 meter di atas puncak gunung. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.184 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu yang terlihat berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Arah penyebarannya condong ke barat daya serta barat. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut.

Rofinus mengingatkan masyarakat yang terdampak untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik. Ia juga meminta masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi.

Selain itu, Rofinus menyampaikan bahwa saat ini tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level III siaga. Sebelumnya, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menurunkan status gunung tersebut dari level IV awas ke level III siaga pada Minggu, 10 Agustus 2025.

Keputusan ini diambil setelah dilakukan analisis dan evaluasi menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental aktivitas gunung selama periode pengamatan dari 1 Agustus hingga 10 Agustus 2025.

Perkembangan Terkini Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki

Sejak beberapa waktu lalu, Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan peningkatan aktivitas. Pemantauan terus dilakukan oleh lembaga terkait guna memastikan keamanan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Beberapa indikator seperti gempa vulkanik, deformasi permukaan, dan emisi gas diperiksa secara berkala. Hasil pemantauan ini menjadi dasar dalam menentukan tingkat risiko dan langkah mitigasi yang diperlukan.

Peningkatan aktivitas gunung ini juga memberi dampak terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Beberapa wilayah di sekitar gunung mulai mengalami penumpukan abu vulkanik yang dapat mengganggu kualitas udara dan aktivitas pertanian.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Mitigasi

Untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi, berbagai langkah pencegahan dan mitigasi telah diambil. Salah satunya adalah edukasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana alam yang terkait dengan aktivitas gunung berapi.

Selain itu, sistem peringatan dini juga ditingkatkan agar masyarakat dapat segera merespons jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas gunung. Kolaborasi antara instansi terkait dan masyarakat lokal sangat penting dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan bersama.

Peran Masyarakat dalam Menghadapi Bencana

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk tetap waspada dan mengikuti anjuran dari pihak berwenang. Informasi resmi yang dikeluarkan oleh PVMBG harus dijadikan acuan utama dalam mengambil keputusan terkait aktivitas sehari-hari.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang berisiko, seperti mendekati area yang dilarang atau mengabaikan tanda-tanda bahaya. Kesadaran akan potensi bahaya dan kemampuan untuk bereaksi cepat sangat penting dalam mengurangi dampak bencana.

Kesimpulan

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada 11 Agustus 2025 menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi ini masih cukup tinggi. Meskipun saat ini berada pada level III siaga, masyarakat tetap perlu waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang.

Dengan adanya pemantauan yang terus-menerus dan koordinasi yang baik antara lembaga dan masyarakat, diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak bencana yang mungkin terjadi. Semua pihak harus saling bekerja sama untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar gunung berapi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini