
Rasmus Hojlund Tetap Berjuang untuk Bertahan di Manchester United
Rasmus Hojlund, penyerang asal Denmark yang bermain untuk Manchester United, menunjukkan komitmennya untuk tetap bertahan di klub. Meskipun klub telah sepakat untuk mendatangkan Benjamin Sesko dari RB Leipzig dengan nilai transfer mencapai 73,3 juta Pound sterling, atau setara Rp1,54 triliun, Hojlund tidak ingin langsung meninggalkan Old Trafford.
Transfer sesko menjadi bagian dari rencana perombakan lini depan yang dilakukan oleh pelatih baru Manchester United, Ruben Amorim. Sebelumnya, United juga memperkuat lini serang dengan kedatangan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo. Namun, kedatangan Sesko, seorang striker muda berusia 22 tahun seperti Hojlund, membuat masa depan sang penyerang asal Denmark mulai dipertanyakan.
Beberapa klub dari Serie A dan Liga Pro Saudi disebut-sebut sedang mengawasi situasi Hojlund, terutama setelah Manchester United menetapkan harga 40 juta Pound sterling, atau setara Rp840 miliar, untuk melepasnya. Menurut laporan dari pakar transfer Ben Jacobs, manajemen Setan Merah siap menjual Hojlund jika ada klub yang bersedia menebus banderol tersebut. Namun, Hojlund masih memiliki semangat dan tekad untuk membuktikan dirinya di Old Trafford.
Performa yang Menurun
Hojlund menghadapi musim yang sulit bersama Manchester United. Pada musim 2024-2025, ia hanya mampu mencetak empat gol di Liga Inggris, jauh lebih sedikit dibandingkan 10 gol yang ia bukukan di musim sebelumnya. Penurunan performa ini menimbulkan tanda tanya besar tentang kemampuannya bersaing di liga yang dikenal keras secara fisik.
Salah satu indikator utama ketajaman seorang striker adalah volume tembakan per pertandingan. Dalam Liga Inggris musim lalu, Alexander Isak mencatatkan rata-rata 3,1 tembakan per 90 menit. Sementara itu, Hojlund hanya mampu melepaskan 1,44 tembakan per 90 menit, yang menunjukkan kesulitannya dalam menciptakan peluang.
Benjamin Sesko sebagai Alternatif
Dengan penurunan performa Hojlund, Manchester United akhirnya mencari opsi yang dianggap lebih menjanjikan, yaitu Benjamin Sesko. Meski sama-sama berusia 22 tahun, catatan statistik Sesko dianggap lebih baik dan potensial. Musim lalu di Bundesliga, ia mencetak 13 gol untuk RB Leipzig dengan rata-rata 2,5 tembakan per 90 menit. Ini terbilang impresif mengingat Leipzig menjalani musim yang penuh gejolak hingga membuat pelatih Marco Rose kehilangan jabatannya.
Namun, Sesko masih perlu penyempurnaan. Ia kerap melepaskan tembakan dari berbagai sudut dan jarak, dan akurasi penyelesaiannya masih perlu diasah jika ingin sukses di Liga Inggris yang terkenal ketat. Dengan keberadaan pemain kreatif seperti Mbeumo dan Cunha di belakangnya, Sesko diprediksi bisa lebih fokus untuk mengoptimalkan peluang di dalam kotak penalti.
Harapan dan Tantangan
Ruben Amorim tampaknya ingin membentuk tim yang mengandalkan kecepatan, mobilitas, dan efisiensi dalam menyerang—sesuatu yang belum sepenuhnya ditunjukkan Hojlund sejauh ini. Meski demikian, keputusan akhir tentu akan ditentukan oleh performa di atas lapangan.
Hojlund sendiri tampaknya tidak ingin menyerah begitu saja. Ia masih merasa punya potensi dan ruang untuk berkembang, terutama di usia yang masih sangat muda. “Saya masih ingin bertahan dan berjuang,” ujar Hojlund menurut laporan dari Evening Standard.
Bagi Hojlund, musim ini bisa menjadi titik balik. Persaingan dengan Sesko bisa menjadi motivasi tambahan baginya untuk meningkatkan performa dan menunjukkan bahwa dirinya masih layak mengenakan seragam merah Manchester United.
Kedatangan Sesko dan Strategi Jangka Panjang
Kedatangan Sesko bisa menjadi solusi jangka panjang untuk lini depan MU yang selama ini kesulitan menemukan sosok striker tajam pasca era Zlatan Ibrahimovic dan Romelu Lukaku. Jika Sesko bisa beradaptasi dengan cepat, bukan tidak mungkin ia akan jadi tumpuan utama serangan Setan Merah dalam beberapa musim ke depan.
Namun, bagi United, keberadaan dua striker muda dengan karakteristik yang berbeda bisa jadi keuntungan jika dikelola dengan bijak. Apalagi, jadwal padat di berbagai kompetisi membuat rotasi pemain menjadi hal krusial.
Jika Sesko berhasil langsung beradaptasi dan tampil tajam sejak awal musim, maka peluang bermain Hojlund bisa semakin menipis. Dalam situasi seperti itu, Hojlund bisa saja mempertimbangkan opsi hengkang, terutama bila klub-klub peminatnya serius dan bersedia memenuhi permintaan harga dari United.
Saat ini, fokus manajemen United tampaknya masih tertuju pada memastikan rampungnya proses transfer Sesko secepat mungkin, agar sang pemain bisa bergabung sebelum kompetisi resmi dimulai.
Cerita Menarik di Musim Baru
Kisah persaingan antara Benjamin Sesko dan Rasmus Hojlund bisa menjadi salah satu cerita menarik dalam musim baru Manchester United—apakah akan berakhir dengan duet mematikan atau justru salah satu dari mereka harus angkat kaki lebih awal.