
Jawa Timur – 5 Agustus 2025 Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur meluncurkan platform digital inovatif bernama DEKAP, sebagai upaya meningkatkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam skrining minat, bakat, dan pemantauan kondisi psikologis siswa jenjang SMA dan SMK.
DEKAP merupakan akronim dari Dengar, Empati, Kenali, Arahkan, Peduli—sebuah pendekatan digital yang dirancang untuk mendukung komunikasi dua arah antara guru BK dan siswa. Inisiatif ini digagas oleh Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dindik Jatim.
Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, peluncuran DEKAP merupakan respons atas tantangan kompleks dunia pendidikan saat ini, terutama terkait ketidakseimbangan antara jumlah guru BK dan jumlah siswa.
“Dinamika pendidikan makin kompleks, sementara jumlah guru BK jauh dari ideal. Tantangan teknologi dan percepatan digitalisasi menimbulkan tekanan tersendiri bagi siswa. Dengan DEKAP, kami hadirkan solusi digital agar guru BK bisa lebih efektif membantu siswa,” ujar Aries dalam peluncuran DEKAP di Surabaya, Selasa (5/8).
Aries menambahkan, saat ini satu guru BK di Jawa Timur menangani rata-rata 269 siswa, sedangkan idealnya hanya 250 siswa per guru BK. Kesenjangan ini memerlukan inovasi pendampingan yang efektif dan efisien.
“Melalui DEKAP, kita optimalkan peran guru BK, dengan pendekatan yang dekat dengan dunia digital anak-anak Gen Z dan generasi alfa. Mereka lebih nyaman curhat lewat gadget, dan kita sediakan platform yang aman dan terarah,” tambahnya.
Empat Fitur Utama untuk Guru, Tiga untuk Siswa
Kepala Bidang Pembinaan GTK Dindik Jatim Ety Prawesti menjelaskan bahwa DEKAP menyediakan empat fitur utama bagi guru BK:
1. Dashboard Monitoring – untuk memantau kondisi siswa, dari kategori normal hingga berisiko.
2. Panduan Pendampingan – berisi langkah-langkah strategis berdasarkan kondisi siswa.
3. Panduan Eksplorasi Minat dan Bakat – membantu memahami kepribadian, potensi, hingga rekomendasi jurusan siswa.
4. Kotak Curhat – ruang interaksi antara siswa dan guru BK, baik secara anonim maupun langsung.
Sementara itu, siswa dapat mengakses tiga fitur utama:
1. Tes Kesehatan Mental – hasil tes ini tidak langsung tampil kepada siswa, melainkan untuk dianalisis oleh guru BK.
2. Tes Minat dan Bakat – untuk mengenali potensi dan arah pengembangan diri.
3. Kotak Curhat – menjadi ruang aman bagi siswa untuk menyampaikan keluhan atau masalah secara anonim.
“Tekanan psikologis siswa saat ini cukup tinggi, mulai dari tuntutan akademik hingga minimnya ruang berekspresi. DEKAP menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut,” ujar Ety.
Dindik Jatim menargetkan evaluasi terhadap efektivitas platform ini akan dilakukan setahun setelah peluncuran. Aries berharap, DEKAP dapat menyentuh lebih dalam aspek psikososial siswa dan menjadi model penguatan layanan konseling di seluruh Jawa Timur.(Puji)