Nasional Tren Penguatan IHSG Mulai Redup, Rupiah Lesu di Awal Sesi

Tren Penguatan IHSG Mulai Redup, Rupiah Lesu di Awal Sesi

14
0

IHSG Melemah di Awal Perdagangan, Rupiah Juga Tampak Lemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini mengalami penurunan dan bergerak di zona merah saat perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dimulai. Pada Selasa (29/7/2025), IHSG mencatatkan penurunan sebesar 13,41 poin atau 0,18 persen, dengan posisi tercatat pada level 7.601. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di 7.614,76.

Dari sisi saham, sebanyak 204 saham berhasil naik ke zona hijau, sedangkan 174 saham lainnya berada di zona merah. Sementara itu, 214 saham lainnya menunjukkan stabilitas. Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 659,86 miliar dengan volume perdagangan sebesar 1,26 miliar saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyampaikan bahwa pasar Amerika Serikat (AS) sedang menantikan rilis data ketenagakerjaan dari JOLTS yang diperkirakan akan menurun. Hal ini dapat memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi pasar tenaga kerja. Namun, hal ini juga membuka kemungkinan bagi bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga.

Di dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyampaikan bahwa hingga Juni 2025, pemerintah telah merealisasikan paket stimulus ekonomi senilai Rp 13,6 triliun. Tujuan dari stimulus tersebut adalah untuk menjaga daya beli masyarakat, daya saing industri, serta ketahanan pangan nasional.

Berdasarkan analisis teknikal, IHSG memiliki potensi untuk menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.600–7.800. Dalam analisisnya, Maximilianus menyoroti kemungkinan kenaikan IHSG dalam jangka pendek.

Sementara itu, Ivan Rosanova dari Binaartha Sekuritas menyatakan bahwa IHSG masih dalam tren naik yang kuat. Indeks ini telah melewati resisten 7.617, sehingga target terdekat berikutnya adalah menguji resisten 7.720. Meskipun demikian, ada potensi koreksi minor karena adanya pembentukan candle shooting star pada hari Senin.

Level support IHSG saat ini berada di 7.515, 7.432, 7.354, dan 7.271, sedangkan level resistennya berada di 7.720, 7.805, dan 7.910. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.

Pergerakan Bursa Asia Hari Ini

Pergerakan bursa kawasan Asia hari ini terlihat bervariasi. Strait Times mengalami penurunan sebesar 0,58 persen atau 24,42 poin, berada di level 4.216,72. Sementara itu, Shanghai Composite naik 0,17 persen atau 6,16 poin, mencapai level 3.604,10.

Pada hari yang sama, Nikkei mengalami penurunan sebesar 0,69 persen atau 283,77 poin, berada di level 40.714,50. Sedangkan Hang Seng mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen atau 173,78 poin, mencapai level 25.562,13.

Rupiah Melemah di Pasar Spot

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini mengalami pelemahan. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.15 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.383 per dollar AS, turun 20 poin atau 0,12 persen dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di Rp 16.363 per dollar AS.

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa pasar merespons positif terhadap berita tentang kesepakatan kerangka kerja antara AS dan Uni Eropa. Perjanjian tersebut mencakup tarif 15 persen untuk barang-barang Uni Eropa yang masuk ke AS, yang lebih rendah dari usulan awal sebesar 30 persen.

Pasar saat ini sedang menantikan pengumuman kebijakan moneter The Fed yang akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat (Kamis dini hari WIB). Saat ini, pasar memproyeksikan bahwa suku bunga The Fed akan tetap stabil antara 4,25 hingga 4,5 persen.

Untuk perdagangan hari ini, rupiah mengalami fluktuasi namun ditutup melemah di tengah rentang 16.350-16.410.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini