
Kwik Kian Gie, Tokoh Multifungsi yang Meninggal di Usia 90 Tahun
Kwik Kian Gie, tokoh penting dalam berbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia, meninggal dunia pada usia 90 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh seorang senior PDI-P, Andreas Hugo Pareira, yang mengonfirmasi bahwa almarhum meninggal pada pukul 22.00 WIB tanggal 28 Juli 2025. Peristiwa ini menimbulkan rasa duka yang mendalam bagi banyak pihak, terutama para rekan kerja dan masyarakat luas.
Sebagai ekonom, pendidik, pengusaha, serta politisi, Kwik Kian Gie memiliki peran signifikan dalam membangun fondasi ekonomi dan pendidikan di Indonesia. Ia juga pernah menjadi penasihat ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden 2019. Duka atas kematian beliau juga disampaikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno melalui akun Instagramnya, @sandiuno, dengan menyebutkan bahwa Kwik Kian Gie adalah sosok yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran dan kepentingan rakyat.
Latar Belakang dan Karier Akademis
Lahir di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada tahun 1935, Kwik Kian Gie menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada 1955. Namun, ia hanya berkuliah selama setahun di UI untuk tingkat persiapan sebelum melanjutkan studi ke luar negeri. Pada tahun 1956, ia melanjutkan studi di Nederlandsche Economiche Hogeschool Rotterdam, yang kini dikenal sebagai Erasmus Universiteit Rotterdam, hingga lulus pada 1963.
Setelah menyelesaikan studinya, Kwik Kian Gie mulai berkiprah di dunia pendidikan. Ia menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti sejak tahun 1968. Pada 1982, ia mendirikan sekolah Magister Administrasi Bisnis (MBA) pertama di Indonesia, yaitu Institut Manajemen Prasetiya Mulya. Pendirian institusi ini dilakukan bersama-sama dengan Jusuf Pang Lay Kim atau yang dikenal sebagai Prof. Panglaykim, ahli ekonomi di bidang pemasaran, moneter, dan manajemen.
Pada 1987, Kwik Kian Gie kembali berkiprah dalam pendidikan dengan mendirikan Institut Bisnis Indonesia (IBI), yang kini berganti nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business). Institusi ini menjadi salah satu pusat pendidikan bisnis terkemuka di Indonesia.
Peran dalam Dunia Bisnis dan Politik
Selain berkontribusi dalam dunia pendidikan, Kwik Kian Gie juga aktif dalam dunia bisnis. Setelah kembali ke Tanah Air, ia mulai menjalani bisnis sambil menulis di berbagai media massa tentang ekonomi dan politik. Pada 1987, ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia dan menjadi anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang kemudian berubah nama menjadi PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sekaligus Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan. Selama masa pemerintahan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ia ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN) pada 29 Oktober 1999. Jabatan ini hanya berlangsung hingga 23 Agustus 2000.
Setelah itu, Kwik Kian Gie menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada masa pemerintahan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Sebagai tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam berbagai bidang, kiprahnya akan selalu dikenang oleh bangsa Indonesia.