
Pasar Taman Puring Kembali Ramai, Namun Bukan karena Aktivitas Jual Beli
Pada hari Selasa (29/7/2025) pagi, suasana di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terlihat kembali ramai. Namun, keramaian tersebut bukan disebabkan oleh aktivitas jual beli seperti biasanya, melainkan proses evakuasi sisa-sisa kebakaran yang terjadi pada hari sebelumnya.
Sejak kejadian tersebut, para pedagang dan warga sekitar berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka yang masih bisa diselamatkan. Mereka membawa karung putih besar untuk mengangkut barang-barang yang sudah tertutup abu. Proses ini dilakukan secara mandiri karena banyak dari mereka tidak memiliki akses langsung ke lokasi kebakaran.
Salah satu pedagang, Mardi (50 tahun), bersama karyawannya tampak berusaha mengais tumpukan puing di tokonya. Mereka memisahkan barang besar dan kecil ke dalam karung yang berbeda. Sayangnya, ia mengaku tidak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan dari toko yang menjual alat bor tersebut. Ia berencana menjual sisa-sisa mesin yang hangus terbakar ke tukang rongsokan.
“Enggak ada (barang yang selamat), habis semua barangnya. Nanti mau dirongsok saja, dikiloin,” kata Mardi saat ditemui di depan tokonya. Ujung jari-jarinya tampak hitam, menunjukkan bahwa ia mengais sisa barang-barang yang terbakar dengan tangannya sendiri.
Padahal, Mardi baru saja memasok sejumlah mesin bor senilai Rp 10 juta. Sayangnya, belum sempat terjual, semuanya hangus dilalap api. Ini menjadi kerugian besar bagi usaha kecil yang baru saja mulai berkembang.
Sementara itu, pedagang lainnya bernama Nilam (29 tahun) juga sedang berusaha mengumpulkan tas-tas dagangannya bersama dua rekannya. Ia memasukkan tas yang dikumpulkan ke dalam karung putih. Setelah dibawa keluar area pasar, mereka menyortir tas yang masih layak dijual dan yang tidak.
Di samping mereka terdapat seorang pemulung yang memperhatikan proses penyortiran itu. Saat Nilam dan dua rekannya selesai, seorang pemulung bernama Ami (bukan nama sebenarnya) langsung mendekat. Lantas Nilam pun menawarkan tiga buah tas kulit yang sudah lusuh kepada Ami.
Ia mengatakan bahwa satu dari tiga tas masih cukup bagus, hanya perlu sedikit dibersihkan. Ami menerima tawaran itu dengan senang hati. Ia langsung membuka karung putih berisi sampah plastik yang telah dikumpulkannya sebelumnya.
Ami mengaku akan menjual barang-barang tersebut ke tukang rongsokan, sebagaimana yang biasa ia lakukan setiap hari. Ia juga berencana terus memantau kawasan pasar untuk mencari sisa-sisa barang yang mungkin tak diambil lagi oleh para pedagang. Namun, dia masih menghargai pedagang yang baru tertimpa musibah dan memilih menunggu beberapa hari ke depan.
“Iya nanti mau ke sana juga (pasar), tapi nanti mungkin tiga empat hari lagi, kalau sudah dibolehin,” kata Ami. Setelah itu, Ami kembali berjalan menyusuri garis polisi. Ia memungut sejumlah sampah kecil, berupa sobekan kardus yang berserakan di luar area terlarang, lalu pergi meninggalkan lokasi.
Penyebab Kebakaran di Pasar Taman Puring
Kebakaran melanda Pasar Taman Puring pada Senin (28/7/2025) sore. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.02 WIB, berdasarkan laporan dari warga yang diterima oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta. Menurut informasi yang dihimpun dari data resmi Command Center Damkar, objek yang terbakar adalah bangunan rendah di kompleks pasar tersebut.
Proses pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran. Meskipun api berhasil dipadamkan, kerusakan yang terjadi cukup parah, sehingga banyak dari para pedagang harus menghadapi kesulitan ekonomi akibat kehilangan barang dagangan mereka. Para pedagang dan pemulung kini terus berusaha mengambil sisa-sisa barang yang masih bisa digunakan atau dijual.