Ragam Imunisasi Hepatitis B Kapan Dimulai? Ini Aturannya!

Imunisasi Hepatitis B Kapan Dimulai? Ini Aturannya!

12
0

Penyakit Hepatitis B dan Pentingnya Vaksinasi

Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat menyerang hati dan menyebabkan kondisi akut atau kronis. Dalam bentuk akut, infeksi biasanya berlangsung dalam jangka pendek namun bisa sangat berat, sementara dalam bentuk kronis, infeksi bisa berlangsung lama dan berpotensi mengakibatkan kematian. WHO mencatat bahwa pada 2022, setidaknya 254 juta orang hidup dengan infeksi hepatitis B kronis.

Virus ini umumnya menyebar dari ibu ke anak selama proses kelahiran dan melahirkan, serta melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari penderita. Oleh karena itu, vaksinasi hepatitis B menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan. Namun, banyak orang masih bingung tentang usia ideal untuk mendapatkan imunisasi ini. Berikut penjelasannya.

Siapa yang Harus Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B?

Hepatitis B memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda, mulai dari ringan hingga kronis. Untuk infeksi ringan, biasanya berlangsung beberapa minggu, sedangkan infeksi kronis bisa berdampak serius dan bahkan mematikan. Vaksin hepatitis B diberikan dalam tiga dosis, dengan jadwal sebagai berikut: dosis pertama bisa diberikan kapan saja, dosis kedua diberikan satu bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan enam bulan setelah dosis kedua.

CDC merekomendasikan vaksinasi hepatitis B untuk semua anak-anak hingga usia 59 tahun, serta orang dewasa yang belum diimunisasi. Bayi dan anak-anak bisa menerima tiga dosis vaksin Engerix-B atau Recombivax HB sebesar 0,5 mililiter, dimulai segera setelah lahir dan selesai dalam usia 6–18 bulan. Sementara itu, orang dewasa di atas 60 tahun yang belum pernah divaksinasi juga berisiko tertular dan sebaiknya melakukan imunisasi.

Siapa yang Tidak Boleh Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B?

Meskipun vaksin hepatitis B dianggap aman karena tidak mengandung virus hidup, ada beberapa kondisi di mana seseorang tidak diperbolehkan menerima vaksin. Contohnya:

  • Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap vaksin hepatitis B sebelumnya.
  • Mereka yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap ragi atau komponen lain dalam vaksin HBV.
  • Orang yang sedang sakit.
  • Pengguna obat imunosupresif.
  • Ibu hamil disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima vaksin.

Kelompok Risiko Tinggi Terinfeksi Hepatitis B

Beberapa kelompok orang memiliki risiko tinggi tertular hepatitis B, antara lain:

  • Orang yang sering berganti pasangan dalam waktu 6 bulan.
  • Pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.
  • Orang yang mencari pengobatan untuk infeksi menular seksual.
  • Anggota keluarga yang terinfeksi hepatitis B.
  • Pengguna narkoba.
  • Tenaga kesehatan.
  • Seseorang yang bepergian ke negara dengan tingkat infeksi hepatitis B tinggi.
  • Penderita penyakit hati kronis, HIV, atau hepatitis C.
  • Tahanan penjara.
  • Penderita diabetes.

Efek Samping Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B dibuat menggunakan virus yang telah dinonaktifkan, sehingga relatif aman. Namun, beberapa efek samping bisa muncul, seperti:

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Kemerahan, bengkak, atau nyeri di area suntikan
  • Mual dan muntah

Efek samping yang lebih serius jarang terjadi, tetapi bisa muncul dalam bentuk:

  • Gatal-gatal
  • Pembengkakan wajah dan tenggorokan
  • Pusing
  • Kesulitan bernapas
  • Detak jantung cepat

Dengan demikian, vaksinasi hepatitis B bisa dilakukan sejak bayi lahir hingga orang dewasa di atas usia 60 tahun. Namun, penting untuk menyesuaikan dosis dengan rekomendasi dokter, karena beberapa orang mungkin memerlukan dosis tambahan atau penyesuaian jadwal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini