
Kasus Pemalakan di Jalan Manukan Tama, Surabaya
Sebuah video yang menunjukkan kondisi kaca pintu sisi kanan truk boks rusak viral di media sosial. Kejadian ini diduga dilakukan oleh preman yang berpura-pura sebagai juru parkir di Jalan Manukan Tama, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (28/7/2025). Video berdurasi sekitar 11 detik tersebut diunggah oleh akun Instagram @surabayakabarmetro pada Senin (21/7/2025).
Dalam video tersebut, terdengar suara perekam yang mengatakan bahwa kaca truknya pecah karena adanya peristiwa tertentu. “Pecah pak pecah. Mari tak lerek, tapi gak gelem, malah pecah,” ujar perekam dalam unggahan IG tersebut.
Menurut narasi dari akun tersebut, korban adalah seorang sopir truk yang sedang melakukan aktivitas bongkar muat. Saat proses berlangsung, dua orang tak dikenal mendekati sopir dan meminta uang untuk parkir kendaraan. Sopir kemudian memberikan uang lima ribu rupiah kepada kedua orang tersebut. Namun, kedua pelaku menolak dan mengklaim jumlah uang tersebut tidak sesuai dengan permintaan mereka.
Akibatnya, salah satu pria meluapkan protesnya dengan memukul sang sopir hingga terluka. Selain itu, teman pria tersebut diduga melemparkan batu ke arah kaca sisi pintu kanan truk hingga pecah dan merusak spion. Sopir juga mengalami luka di bagian tangan akibat lemparan batu tersebut.
Dari pengakuan anak korban, ayahnya datang ke toko sembako untuk melakukan bongkaran. Dua orang tak dikenal mendekatinya dan meminta uang dengan alasan parkir. Ayahnya memberikan uang lima ribu rupiah, namun para pelaku menolak dan meminta jumlah yang lebih besar. Karena merasa tidak setuju, ayahnya menolak memberikan uang tambahan.
Akibatnya, ayahnya dipukul oleh salah satu pelaku. Setelah itu, ia lari ke truk dan salah satu pelaku melemparkan batu ke arah kaca truk hingga pecah. Kejadian ini menyebabkan kerusakan pada spion dan luka pada tangan korban.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, menyampaikan bahwa belum ada laporan resmi dari pihak yang merasa menjadi korban di Mapolsek Lakarsantri atau Mapolsek Tandes, Surabaya Barat. Ia mengimbau masyarakat yang merasa menjadi korban untuk segera membuat laporan ke polisi di markas kepolisian setempat.
Selain itu, semua anggota Polrestabes Surabaya, termasuk seluruh polsek jajaran, terus meningkatkan patroli untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah masing-masing. AKP Rina juga menegaskan bahwa pihak kepolisian akan tetap waspada terhadap kejadian serupa.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian yang mereka alami kepada aparat hukum agar dapat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat. Masyarakat juga diharapkan untuk tetap waspada dan tidak mudah terpicu emosi saat menghadapi situasi seperti ini.