Ragam Penelitian: Waduk Bisa Geser Kutub Bumi

Penelitian: Waduk Bisa Geser Kutub Bumi

12
0

Perubahan Medan Magnet Bumi yang Tidak Terduga

Bumi adalah planet yang dinamis, dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sering kali tidak kita sadari. Salah satu fenomena yang mungkin terlewat adalah perubahan medan magnet Bumi. Meski kita mengira bahwa perubahan ini terjadi secara alami dan jauh dari pengaruh manusia, kenyataannya berbeda. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktivitas manusia, termasuk pembangunan bendungan, berkontribusi pada pergeseran arah medan magnet Bumi.

Pengaruh Bendungan terhadap Poros Rotasi Bumi

Menurut studi yang dipimpin oleh Natasha Valencic dari Harvard, air yang disimpan di hampir 7.000 bendungan besar di seluruh dunia memiliki dampak signifikan terhadap poros rotasi kerak Bumi. Jumlah air yang tersimpan cukup besar untuk memengaruhi sumbu dinamo yang menghasilkan medan magnet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar satu meter dari poros dinamo telah bergeser akibat penimbunan air tersebut.

Selain itu, penimbunan air raksasa ini juga dikaitkan dengan penurunan permukaan laut global sebesar 21 milimeter. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters.

Perpindahan Massa dan Pergeseran Kutub Magnet

Bumi berputar seperti bola raksasa, dan penambahan beban di satu sisi dapat mengubah cara bola itu berputar. Ketika massa di permukaan Bumi didistribusikan ulang, poros rotasi Bumi bisa ikut bergeser. Hal ini juga berdampak pada posisi kutub magnet relatif terhadap permukaan.

Tim Valencic menemukan bahwa Kutub Utara telah bergeser dalam dua fase utama. Antara tahun 1835 hingga 1954, kutub bergeser sekitar 20 sentimeter ke arah timur menuju Rusia, seiring maraknya pembangunan bendungan di Eropa dan Amerika Utara. Namun setelah tahun 1954 hingga 2011, arah pergeseran berubah. Kutub bergerak sekitar 57 sentimeter ke barat menuju Amerika Utara, mengikuti gelombang pembangunan bendungan besar-besaran di Asia dan Afrika Timur.

Valencic menjelaskan bahwa saat kita memerangkap air di balik bendungan, kita tidak hanya menghilangkan air dari lautan, yang menyebabkan penurunan permukaan laut global, tetapi juga mendistribusikan massa dengan cara yang berbeda di seluruh dunia.

Dampak terhadap Permukaan Laut

Pergerakan kutub akibat bendungan memang tidak akan langsung membuat kita ke zaman es baru. Namun, dampaknya terhadap permukaan laut patut diperhatikan. Dalam hitungan mereka, seperempat dari kenaikan permukaan laut sejak awal abad ke-21 (sekitar 1,2 milimeter per tahun), sebenarnya telah “ditahan” di balik dinding bendungan.

Di satu sisi, ini bisa dianggap sebagai efek samping yang menguntungkan. Dalam konteks krisis iklim yang mempercepat naiknya permukaan laut dan memperparah badai serta gelombang pasang. Melihat hal ini, bendungan secara tidak langsung membantu memperlambat laju kerusakan.

Perubahan pada Bumi yang Dapat Dipengaruhi Manusia

Temuan ini memberi catatan penting bagi para ilmuwan iklim. Proyeksi kenaikan permukaan laut ke depan harus mempertimbangkan dampak dari bendungan buatan manusia. Penempatan bendungan dan waduk tidak hanya menentukan berapa banyak air yang tertahan, tapi juga memengaruhi geometri kenaikan permukaan laut.

“Tergantung di mana bendungan dibangun, pola kenaikan muka air laut bisa berubah drastis,” jelas Valencic. Lebih jauh lagi, perubahan posisi kutub magnet ini menjadi fenomena yang kini turut dipengaruhi aktivitas manusia. Ini termasuk menipisnya lapisan atmosfer, terganggunya sirkulasi laut, hingga bahkan meningkatnya aktivitas vulkanik. Tanpa disadari, kita sedang ikut mengutak-atik sistem-sistem dasar Bumi.

Penelitian menunjukkan bahwa dampak aktivitas manusia tak hanya terlihat di permukaan, tapi juga sampai ke sumbu rotasi dan medan magnet Bumi. Meski pergeserannya tampak kecil, implikasinya terhadap iklim dan kenaikan permukaan laut sangat nyata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini