
Laba PLN Meningkat 32,8% di Semester I Tahun 2025
PT PLN (persero) berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp6,64 triliun pada semester pertama tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp5 triliun atau meningkat sekitar 32,8%.
Peningkatan laba tersebut tidak lepas dari kenaikan pendapatan yang diraih oleh perusahaan. Pendapatan PLN pada bulan Juni 2025 mencapai Rp281,89 triliun, naik sebesar 7,57% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun 2024, yaitu sebesar Rp262,06 triliun.
Pendapatan Usaha yang Meningkat
Beberapa sumber pendapatan utama PLN juga mengalami peningkatan. Salah satunya adalah pendapatan dari penjualan tenaga listrik, yang mencapai Rp179,58 triliun pada semester I/2025. Angka ini meningkat sebesar 4,53% dibandingkan pendapatan pada semester I/2024 sebesar Rp171,80 triliun.
Selain itu, pendapatan dari penyambungan pelanggan juga tercatat meningkat. Pada semester I/2025, pendapatan dari penyambungan pelanggan mencapai Rp1,06 triliun, naik sebesar 30,86% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp812,83 miliar.
Beban Usaha dan Laba Usaha
Meski pendapatan meningkat, beban usaha PLN juga mengalami kenaikan. Pada bulan Juni 2025, beban usaha PLN mencapai Rp251,33 triliun, naik sebesar 7,61% dibandingkan beban usaha pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp233,56 triliun.
Dengan demikian, laba usaha PLN pada tanggal 30 Juni 2025 mencapai Rp30,56 triliun, meningkat sebesar 7,19% dibandingkan laba usaha pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp28,51 triliun.
Kerugian Kurs dan Bunga
Namun, PLN juga mengalami kerugian kurs sebesar Rp8,72 triliun selama semester I/2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan kerugian kurs pada semester I/2024 yang mencapai Rp12,11 triliun. Sementara itu, beban keuangan PLN meningkat menjadi Rp11,38 triliun, dibandingkan beban keuangan pada semester I/2024 sebesar Rp10,46 triliun.
Kondisi Aset dan Utang
Pada akhir Juni 2025, PLN tercatat memiliki aset senilai Rp1.796,64 triliun. Jumlah aset ini lebih tinggi dibandingkan aset pada Desember 2024 sebesar Rp1.772,37 triliun.
Di sisi lain, utang atau liabilitas PLN pada bulan Juni 2025 mencapai Rp734,26 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan utang pada Desember 2024 sebesar Rp711,22 triliun.
Utang PLN terdiri dari dua jenis, yaitu utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pada bulan Juni 2025, utang jangka pendek PLN mencapai Rp195,12 triliun, sedangkan utang jangka panjang sebesar Rp539,14 triliun.
Ekuitas yang Stabil
Sementara itu, ekuitas PLN pada akhir Juni 2025 mencapai Rp1.062,38 triliun. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan ekuitas pada Desember 2024 sebesar Rp1.061,16 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan PLN tetap stabil meskipun menghadapi beberapa tantangan dalam bentuk kerugian kurs dan beban keuangan.