Nasional Kinerja Puradelta Lestari Menurun, Laba Turun 46% di Semester I-2025

Kinerja Puradelta Lestari Menurun, Laba Turun 46% di Semester I-2025

29
0

Penurunan Kinerja Keuangan DMAS di Semester Pertama 2025

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada separuh pertama tahun 2025. Laba bersih DMAS mengalami penurunan sebesar 46,09% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 803,27 miliar menjadi Rp 433,01 miliar hingga semester I-2025. Hal ini sejalan dengan penurunan pendapatan usaha yang turun 49,07% YoY dari Rp 1,20 triliun menjadi Rp 613,35 miliar.

Penurunan pendapatan tersebut terutama disebabkan oleh pelemahan kontribusi dari segmen industri. Penjualan segmen industri DMAS anjlok sebesar 51,47% dari Rp 1,12 triliun menjadi Rp 547,82 miliar di semester I-2025. Segmen industri tetap menjadi pilar utama bisnis DMAS dengan kontribusi sebesar 89,31% terhadap total pendapatan usaha pada semester I-2025.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto, menyampaikan bahwa sektor data center masih menjadi pelanggan utama yang berkontribusi terhadap penjualan lahan industri. Selain itu, pendapatan DMAS juga berasal dari perumahan sebesar Rp 23,94 miliar, komersial sebesar Rp 13,66 miliar, serta komponen bunga sebesar Rp 11,74 miliar. DMAS juga mencatatkan pendapatan dari segmen sewa sebesar Rp 8,30 miliar dan hotel senilai Rp 7,87 miliar.

Tondy menegaskan bahwa fundamental DMAS tetap dalam posisi yang sehat. Pada separuh pertama tahun ini, DMAS mencetak marjin laba kotor sebesar 70,1%, marjin laba usaha 53,5%, serta marjin laba bersih sebesar 70,6%. Perseroan terus berupaya melakukan pengembangan Kota Deltamas, untuk mewujudkan kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, komersial, dan hunian.

Di sisi lain, DMAS telah mencatatkan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 580 miliar pada semester I-2025. Jumlah ini mencapai sekitar 32% dari target marketing sales tahun 2025 senilai Rp 1,81 triliun. Sebagai perbandingan, DMAS mencatatkan marketing sales senilai Rp 1,1 triliun pada semester I-2024. Artinya, capaian marketing sales DMAS pada separuh pertama tahun ini menurun 47,27%.

Menurut Tondy, penurunan marketing sales DMAS dipengaruhi oleh sentimen negatif akibat penurunan pertumbuhan ekonomi global maupun di Indonesia. Ketidakpastian ekonomi global seperti konflik geopolitik antar negara dan penetapan tarif resiprokal yang tidak menentu oleh Amerika Serikat menyebabkan sikap wait and see dari para investor asing untuk masuk ke Indonesia.

Marketing sales DMAS pada semester I-2025 berasal dari penjualan lahan industri yang berhasil terjual seluas 18 hektare (ha). Sektor data center dan FMCG menjadi pendorong prapenjualan di semester pertama tahun 2025 ini dengan kontribusi sebesar 69% pada sektor data center. Tondy menyatakan masih ada permintaan lahan industri sekitar 75 hektar yang didominasi oleh sektor data center sebesar lebih dari 50%.

Selain dari penjualan lahan industri, performa DMAS pada semester I-2025 juga didukung oleh penjualan hunian rumah tapak serta pertokoan di area komersial. DMAS akan terus meningkatkan fasilitas infrastruktur dan kemudahan akses pada Kota Deltamas. Salah satunya dengan penambahan akses tol baru Jakarta-Cikampek (Japek) II tepatnya di KM 31.

DMAS juga berupaya mendukung program Net Zero Emission 2060 dengan menggunakan energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC), penggunaan solar panel untuk lampu jalan, aspal berbahan dasar cacahan limbah plastik HighDensity Polyethylene (HDPE), serta penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini