Nasional Jembatan Merah Putih Larang Pejalan Kaki, Polisi: Kami Rutin Patroli

Jembatan Merah Putih Larang Pejalan Kaki, Polisi: Kami Rutin Patroli

19
0

Jembatan Merah Putih, Destinasi Favorit Warga Ambon yang Tidak Diperuntukkan untuk Pejalan Kaki

Jembatan Merah Putih (JMP) di Kota Ambon menjadi salah satu ikon terkenal di kawasan Indonesia Timur. Dengan panjang mencapai 1.140 meter, jembatan ini tidak hanya menjadi sarana transportasi utama, tetapi juga menjadi tempat favorit bagi warga setempat untuk berbagai aktivitas sehari-hari.

Jembatan ini melintasi perairan Teluk Ambon dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kota yang dikenal dengan julukan Manise. Banyak orang menghabiskan waktu di sini, baik sebagai tempat bersantai, berolahraga, atau sekadar menikmati pemandangan. Pada akhir pekan, JMP selalu ramai, baik di pagi hari, sore, maupun malam hari. Anak muda sering berkumpul di sini, sementara beberapa orang memilih berlari santai di sepanjang jembatan.

Namun, meski menjadi tempat favorit, jembatan ini sebenarnya tidak dirancang untuk digunakan oleh pejalan kaki. Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 5 April 2016, JMP hanya diperuntukkan bagi kendaraan bermotor. Di atas jembatan, tidak ada jalur khusus untuk pejalan kaki, sehingga pengguna jalan harus berhati-hati.

Menurut Aipda Sahrul Amir, anggota Ditlantas Polda Maluku Bagian Gakkum Penyidik unit Gar, jembatan ini memiliki marka jalan yang hanya khusus untuk kendaraan roda dua. Namun, banyak pengendara dan masyarakat yang tidak mematuhi aturan tersebut. Mereka sering berjalan di tengah jalan, yang bisa membahayakan keselamatan mereka sendiri serta pengendara lainnya.

Ia menjelaskan bahwa pihak kepolisian memberi peringatan kepada masyarakat agar tidak berjalan di jalur kendaraan. “Pengendara jangan berjalan di tengah jalan, dan masyarakat jangan berjalan di jalan kendaraan roda dua,” ujarnya.

Untuk mencegah pelanggaran, aparat kepolisian rutin melakukan patroli di sekitar jembatan. Jika ditemukan adanya pelanggaran, polisi akan melakukan pembubaran atau menggunakan sirine untuk mengingatkan pengunjung agar segera meninggalkan jalan.

Aipda Sahrul Amir berharap masyarakat lebih memahami dan taat terhadap aturan lalu lintas yang berlaku. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengetahui fungsi rambu-rambu lalu lintas serta menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Meski memiliki aturan yang jelas, JMP tetap menjadi tempat yang dinikmati oleh banyak orang. Namun, penting bagi masyarakat untuk menghormati batasan penggunaan jembatan agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Dengan kesadaran bersama, keberadaan Jembatan Merah Putih bisa tetap menjadi ikon yang aman dan nyaman bagi semua pengguna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini