Ragam Bahlil: RI Bakal Impor Minyak Mentah dan LPG AS Senilai USD 15...

Bahlil: RI Bakal Impor Minyak Mentah dan LPG AS Senilai USD 15 Miliar

19
0

Kerja Sama Energi Indonesia dan Amerika Serikat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk melakukan kerja sama impor energi senilai sekitar 15 miliar dolar AS. Kesepakatan ini mencakup pembelian minyak mentah (crude oil) dan gas petroleum cair (LPG) dari negara Paman Sam.

“Kita sudah sepakati, bahwa kita akan belanja BBM crude dan LPG, yang harganya itu sekitar kurang lebih 15 miliar dolar AS. Itu pasti kita akan lakukan dengan langkah-langkah memperhatikan nilai keekonomian,” ujarnya usai menemui Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/7).

Menurut Bahlil, pihaknya sedang mempersiapkan perangkat untuk menyusun kesepakatan harga perdagangan yang kompetitif. Ia menjelaskan bahwa impor LPG dari AS sejatinya sudah berjalan, namun Indonesia akan meningkatkan volumenya dalam waktu dekat sebagai tindak lanjut dari kesepakatan yang telah dicapai kedua negara.

“Kalau LPG sudah terjadi, sekarang volumenya kita tingkatkan. Itu yang sedang kita kerjakan sekarang,” jelasnya.

Saat ditanya lebih lanjut soal rincian volume impor BBM dan LPG, Bahlil menyebut data tersebut akan disampaikan kemudian. Namun ia menegaskan bahwa kerja sama energi dengan AS ini akan berdampak pada pengurangan ketergantungan impor dari negara lain, terutama dari kawasan Timur Tengah dan Asia.

Perjanjian Perdagangan Timbal Balik

Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah menyepakati kerangka kerja untuk negosiasi Perjanjian Perdagangan Timbal Balik. Kesepakatan ini menjadi landasan bagi penghapusan hampir seluruh tarif impor Indonesia terhadap produk industri, pangan, dan pertanian asal AS.

Sebagai imbalannya, AS juga menurunkan tarif produk Indonesia menjadi 19 persen, dari sebelumnya 32 persen yang sempat ditunda penerapannya. Kerangka kerja ini diumumkan dalam pernyataan bersama Gedung Putih pada 22 Juli 2025.

Manfaat dan Dampak Kerja Sama

Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang energi tidak hanya berdampak pada peningkatan pasokan energi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan adanya kesepakatan impor energi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari negara-negara lain, khususnya dari kawasan Timur Tengah dan Asia.

Selain itu, kerja sama ini juga menjadi langkah strategis dalam membangun hubungan bilateral yang lebih kuat antara dua negara. Dengan adanya perjanjian perdagangan timbal balik, Indonesia dan AS dapat saling mendukung dalam berbagai sektor, termasuk industri, pangan, dan pertanian.

Langkah Berikutnya

Dalam rangka memperkuat kerja sama energi, pihak terkait tengah mempersiapkan langkah-langkah konkret. Hal ini mencakup penyusunan kesepakatan harga yang kompetitif serta peningkatan volume impor LPG dari AS. Selain itu, pemerintah juga akan terus memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan kebijakan agar sesuai dengan kebutuhan nasional.

Dengan kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar internasional. Dalam jangka panjang, kolaborasi antara Indonesia dan AS di bidang energi dapat menjadi fondasi kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini