
Polemik Sound Horeg di Jawa Timur
Sound horeg yang biasa digunakan dalam karnaval terus menjadi topik perdebatan di berbagai daerah. Meskipun banyak yang menggemarinya, tidak sedikit pihak yang menolak konsep ini karena dinilai merugikan masyarakat sekitar.
Di beberapa wilayah Jawa Timur, seperti Malang, Banyuwangi, Kediri, Blitar, dan Tulungagung, penggunaan sound system dengan suara keras masih tetap dilakukan dalam acara karnaval. Namun, di sisi lain, banyak daerah yang memutuskan untuk membatalkan kegiatan tersebut. Bahkan aparat keamanan tidak memberikan izin untuk pelaksanaan karnaval yang melibatkan sound horeg.
Sound horeg dikenal dengan suara yang sangat keras dan bisa membuat telinga terasa sakit. Selain itu, dentuman musiknya juga cukup kuat untuk menggetarkan kaca rumah dan lingkungan sekitar. Hal ini menyebabkan banyak keluhan dari masyarakat sekitar.
Selain masalah kebisingan, lembaga keagamaan juga turut mengkhawatirkan penggunaan sound horeg. Mereka menilai konsep ini menciptakan polusi suara yang tidak diinginkan. Selain itu, ada juga penari pendukung yang ikut serta dalam karnaval, sehingga potensi gangguan semakin besar.
Surabaya: Kota yang Aman dari Sound Horeg
Meski banyak daerah di Jawa Timur yang masih menggelar karnaval dengan konsep sound horeg, bagaimana dengan Surabaya? Sebagai pusat kota di Jawa Timur, Surabaya ternyata belum pernah menggelar acara karnaval dengan sistem sound horeg.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Tunjung Iswandaru, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, tidak ada indikasi atau potensi adanya sound horeg di Surabaya. Bahkan, di daerah pinggiran seperti Surabaya Barat dan Surabaya Timur, tidak ditemukan tanda-tanda adanya penggunaan sound horeg.
“Alhamdulillah, belum ada indikasi dan potensi itu,” ujar Tunjung saat dikonfirmasi.
Meskipun begitu, Bakesbangpol Surabaya tetap melakukan pemantauan secara intensif terhadap kemungkinan adanya penggunaan sound horeg. Pasalnya, momen karnaval Agustusan sering kali menjadi ajang untuk menggelar acara dengan konsep tersebut.
Alasan Surabaya Tidak Menggunakan Sound Horeg
Salah satu alasan mengapa Surabaya tidak menggunakan sound horeg adalah karena kota ini memiliki banyak pilihan hiburan. Berbagai acara seperti Surabaya Vaganza, parade bunga, parade juang, dan festival HUT Kota Surabaya tersedia secara gratis. Masyarakat dapat menikmati berbagai acara ini tanpa harus mengganggu lingkungan sekitar.
Selain itu, Surabaya juga memiliki banyak tempat hiburan dan mal yang bisa menjadi alternatif bagi warga. Keluarga dan masyarakat umumnya tidak kesulitan untuk mencari tempat hiburan yang nyaman dan aman.
Dengan adanya berbagai pilihan hiburan, masyarakat Surabaya lebih memilih mengikuti acara yang tidak mengganggu lingkungan sekitar. Hal ini menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota yang berhasil menghindari polemik sound horeg.
Kesimpulan
Polemik sound horeg di Jawa Timur terus berlangsung, namun Surabaya berhasil menjaga ketenangan dan kenyamanan masyarakat dengan tidak menggelar karnaval dengan konsep tersebut. Dengan banyaknya pilihan hiburan dan kebijakan yang ketat, Surabaya menjadi contoh yang baik dalam mengelola acara karnaval tanpa mengganggu lingkungan sekitar.