Nasional Ray Dalio: 15 Persen Portofolio untuk Bitcoin dan Emas

Ray Dalio: 15 Persen Portofolio untuk Bitcoin dan Emas

13
0

Pandangan Baru Ray Dalio Mengenai Bitcoin dan Emas

Investor ternama Ray Dalio, pendiri perusahaan manajemen aset Bridgewater Associates, kembali mengubah pandangannya terkait investasi dalam aset digital. Dalam wawancara yang diadakan di podcast The Master Investor bersama Wilfred Frost, ia menyatakan bahwa sebaiknya investor menempatkan sekitar 15 persen dari portofolio mereka dalam Bitcoin dan emas. Rekomendasi ini ditujukan sebagai antisipasi terhadap pelemahan mata uang fiat dan lonjakan utang pemerintah Amerika Serikat.

Dalio menilai bahwa situasi ekonomi saat ini memiliki kesamaan dengan masa-masa krisis pada era 1930-an dan 1970-an. Pada masa tersebut, nilai mata uang menurun dan aset keras seperti emas menjadi pilihan utama untuk melindungi kekayaan. Menurutnya, jika seseorang ingin mengoptimalkan rasio antara return dan risiko, maka menyimpan sekitar 15 persen dari portofolio dalam bentuk emas atau Bitcoin adalah langkah yang ideal.

Meski demikian, Dalio tetap lebih memilih emas dibandingkan Bitcoin. Ia menjelaskan bahwa preferensi ini muncul karena tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap emas sebagai aset yang stabil. Namun, ia juga mengakui bahwa Bitcoin memiliki potensi besar sebagai alat tukar dan penyimpan kekayaan.

Perubahan Pandangan Dalio

Rekomendasi ini menunjukkan perubahan signifikan dari pandangan Dalio pada tahun 2022, ketika ia hanya menyarankan alokasi sebesar 1–2 persen untuk Bitcoin. Kini, kekhawatiran tentang “spiral utang” Amerika Serikat menjadi alasan utama ia merevisi saran investasinya.

Menurut Dalio, pemerintah AS akan menerbitkan surat utang baru sebesar USD 12 triliun (sekitar Rp 195.000 triliun) dalam satu tahun ke depan. Angka ini diperlukan untuk menutup defisit anggaran dan membayar bunga utang nasional yang mencapai USD 36,7 triliun (sekitar Rp 596.375 triliun). Departemen Keuangan AS bahkan memperkirakan kebutuhan pinjaman akan meningkat hingga USD 1 triliun pada kuartal ketiga 2025, naik sebesar USD 453 miliar dari proyeksi sebelumnya.

Keraguan Terhadap Status Bitcoin Sebagai Mata Uang Cadangan Global

Meskipun semakin dianggap sebagai alternatif uang, Dalio masih meragukan status Bitcoin sebagai mata uang cadangan global. Alasannya adalah tingkat transparansi blockchain yang tinggi, yang memungkinkan pemerintah melacak siapa saja yang mengirimkan apa kepada siapa. Ia menilai hal ini bisa menjadi penghalang bagi adopsi Bitcoin sebagai aset global.

Selain itu, Dalio juga menyebutkan risiko teknis yang mungkin muncul dari potensi celah dalam kode Bitcoin. Meski begitu, ia tetap mengakui bahwa Bitcoin memiliki peran penting dalam menghadapi krisis finansial global yang sedang berkembang.

Harga Bitcoin Saat Ini

Saat ini, harga Bitcoin telah mencapai USD 118.571 (sekitar Rp 1,93 miliar) di pasar Asia. Meskipun emas tetap menjadi pilihan utama Dalio untuk melindungi kekayaan, ia menyarankan para investor modern untuk mulai mempertimbangkan kedua aset ini dalam strategi portofolio mereka.

Dengan rekomendasi ini, Dalio menegaskan bahwa investasi dalam Bitcoin dan emas bukan hanya sekadar tren, tapi juga langkah strategis untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini