Nasional PM Anwar Ibrahim: Konsisten Lawan Korupsi Meski Didesak Mundur

PM Anwar Ibrahim: Konsisten Lawan Korupsi Meski Didesak Mundur

12
0

Perdana Menteri Malaysia Menanggapi Aksi Unjuk Rasa dan Kritik Publik

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, memberikan respons terhadap berbagai aksi unjuk rasa dan tagar #AnwarTurun yang muncul di negaranya. Tagar tersebut menjadi simbol ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahannya, khususnya terkait isu ekonomi dan kebijakan yang dianggap tidak memenuhi harapan. Meski begitu, Anwar menegaskan komitmennya dalam menjalankan pemerintahan yang bersih dan transparan.

Dalam sebuah pertemuan media dengan Ikatan Setiakawan Media Malaysia-Indonesia (ISWAMI), Anwar menyampaikan bahwa ia siap mundur dari jabatannya jika kehilangan dukungan mayoritas di parlemen. Ia menegaskan bahwa hal ini bukanlah ancaman, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab terhadap rakyat.

“Kalau kalah mayoritas, saya berhenti. Saya berhenti seperti dulu. Ya, itu dia,” ujar Anwar saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para jurnalis.

Pemberian Bantuan Langsung kepada Rakyat

Selama setahun terakhir, pemerintahan Anwar Ibrahim telah mengalokasikan dana sebesar 15 miliar ringgit Malaysia atau setara dengan Rp58 triliun dalam bentuk bantuan langsung kepada masyarakat. Dana ini diberikan sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, Anwar juga menyebutkan bahwa pemerintahannya memberikan tambahan 100 ringgit Malaysia (sekitar Rp387 ribu) kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Ia menekankan bahwa tidak semua pendapatan pejabat harus berasal dari rakyat. Dengan demikian, ia berharap dapat menjadi contoh bagi para pemimpin lainnya.

Kebijakan Ekonomi dan Antikorupsi

Anwar juga membela kebijakan ekonominya dan komitmen terhadap anti-korupsi. Ia mengklaim bahwa pemerintahannya telah berhasil menghancurkan beberapa kartel besar, termasuk kartel ayam dan sayur. Hal ini menunjukkan upaya keras dalam memperbaiki sistem ekonomi yang selama ini dianggap tidak adil.

Ia juga menyatakan bahwa sebagian dari kritik yang muncul terhadap dirinya didukung oleh kelompok elite dan koruptor besar yang merasa terganggu oleh langkah-langkah reformasi yang dilakukan. Anwar menegaskan bahwa jika ada kasus korupsi yang melibatkan kelompok kaya dengan dana hingga empat miliar ringgit Malaysia, pihaknya sudah memiliki bukti. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak mengambil gaji sebagai bentuk pengabdian.

Komitmen terhadap Demokrasi

Meskipun mengaku tidak terkejut dengan tekanan politik yang datang dari berbagai pihak, Anwar tetap menegaskan komitmennya terhadap demokrasi. Ia menyatakan bahwa jika ada usulan di parlemen yang tidak mendapatkan dukungan, ia akan siap mundur.

“Kalau ada usul di parlemen dan kalah, saya mundur,” ujarnya dengan tegas. Hal ini menunjukkan bahwa ia percaya pada proses demokratis dan siap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil oleh lembaga legislatif.

Dengan pernyataan-pernyataan tersebut, Anwar Ibrahim menunjukkan sikap yang tegas namun tetap terbuka terhadap kritik dan masukan dari berbagai pihak. Ia berharap bahwa dengan komitmen dan langkah-langkah konkret yang diambil, pemerintahannya dapat memberikan manfaat nyata bagi rakyat Malaysia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini