
Sistem Deplarasi Penumpang Internasional Terintegrasi All Indonesia
Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan penggunaan sistem deklarasi penumpang internasional terintegrasi yang diberi nama All Indonesia. Sistem ini dirancang untuk menyatukan berbagai proses administratif, seperti keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, serta karantina, dalam satu platform digital. Dengan demikian, proses administrasi yang sebelumnya dilakukan secara terpisah akan menjadi lebih sederhana dan efisien.
Salah satu poin utama dari sistem All Indonesia adalah efisiensi waktu. Pengisian formulir dapat dilakukan hanya dalam waktu sekitar 2,5 menit, dan penumpang diperbolehkan mengisi formulir tiga hari sebelum kedatangan di Indonesia. Hal ini memungkinkan penumpang melintasi proses administrasi dengan lebih cepat setelah mendarat di Indonesia.
Keamanan Data yang Terjamin
Keamanan data menjadi prioritas utama dalam pengembangan sistem All Indonesia. Sistem tersebut telah melewati uji eksploitasi celah keamanan oleh ITSA BSSN dan pihak eksternal. Selain itu, sistem juga menjalani stress test untuk menguji kemampuan pembebanan traffic. Teknologi Sclron digunakan untuk mencegah kloning aplikasi. Data penumpang disimpan di Data Center Indonesia dengan kapasitas yang diperbesar, sehingga meningkatkan keandalan dan keamanan informasi.
Peluncuran Uji Coba di Bandara Soekarno-Hatta
Uji coba sistem All Indonesia telah dimulai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Acara peluncuran uji coba dihadiri langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, serta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. Mereka menyatakan bahwa sistem ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penumpang internasional.
Menko Agus menjelaskan bahwa sistem All Indonesia akan lebih cepat dibandingkan sistem deklarasi yang ada saat ini. Pengisian formulir bisa dilakukan jauh-jauh hari, yaitu tiga hari sebelum kedatangan, dan membutuhkan waktu singkat, hanya sekitar 2,5 menit. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah siap menerima masukan dari masyarakat dan akan melakukan sosialisasi secara bertahap.
Peran Jawa Timur dalam Program Ini
Jawa Timur, sebagai salah satu pintu gerbang internasional, memiliki peran penting dalam mendukung program All Indonesia. Selama tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jatim melalui Bandara Juanda mencapai 322.045 kunjungan, sedangkan pada 2025 hingga Mei sudah mencapai 115.180 kunjungan. Dengan adanya sistem All Indonesia, diharapkan pengalaman para wisatawan semakin nyaman dan efisien.
Komitmen Pemerintah dalam Menyediakan Layanan yang Baik
Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan layanan publik yang baik, menyenangkan, dan efisien bagi penumpang internasional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata dan investasi. Namun, meskipun fokus pada kecepatan dan kenyamanan, pemerintah tetap memprioritaskan keamanan nasional.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menegaskan bahwa sistem All Indonesia telah melalui berbagai pengujian keamanan, termasuk uji eksploitasi celah keamanan, stress test, dan penggunaan teknologi Sclron untuk mencegah kloning aplikasi. Selain itu, sistem ini juga memiliki cadangan data yang disimpan di Data Center Indonesia dengan kapasitas yang diperbesar.
Kolaborasi dengan Maskapai Nasional
Pemerintah bermitra dengan Garuda Indonesia dalam pelaksanaan uji coba sistem All Indonesia. Saat ini, hanya penumpang WNI yang menggunakan penerbangan internasional Garuda Indonesia yang diimbau untuk mengisi formulir All Indonesia. Setelah resmi diluncurkan, sistem ini akan tersedia untuk seluruh penumpang penerbangan internasional.
All Indonesia akan tersedia dalam dua versi, yaitu berbasis website (web-based) di alamat https://allindonesia.imigrasi.go.id/ dan aplikasi mobile. Pemerintah juga mengapresiasi kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Kesehatan, dan Badan Karantina Indonesia dalam penyelenggaraan sistem ini.
Dengan adanya sistem All Indonesia, diharapkan layanan publik akan semakin meningkat, sehingga Indonesia dapat menjadi destinasi yang lebih menarik bagi wisatawan dan investor asing.