Internasional Drone Mengawasi Kapal Bantuan ke Gaza, Koalisi Waspadai Intersepsi

Drone Mengawasi Kapal Bantuan ke Gaza, Koalisi Waspadai Intersepsi

32
0

Perjalanan Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza

Kapal bantuan Handala, yang sedang melakukan perjalanan menuju Jalur Gaza, kini menghadapi ancaman baru. Pada Jumat malam, Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition) melaporkan adanya sejumlah pesawat tak berawak yang terbang di atas kapal tersebut. Hal ini memicu kekhawatiran tentang kemungkinan intersepsi dari pihak Israel atau NATO.

Dalam pernyataannya di Telegram, koalisi menyebutkan bahwa dalam 45 menit terakhir, 16 drone terlihat terbang di atas kapal Handala. Beberapa di antaranya terbang berpasangan, sementara yang lain langsung melayang di atas kapal. Kekhawatiran ini semakin meningkat karena aktivitas pesawat tak berawak tersebut.

Anggota Majelis Nasional Prancis, Gabrielle Cathala, yang merupakan salah satu dari 21 aktivis internasional di kapal tersebut, mengeluarkan pesan suara berjudul “Hari ke-6.” Dalam pesan tersebut, ia memperingatkan potensi serangan dalam beberapa jam mendatang atau keesokan harinya.

“Kami bersatu, bersolidaritas penuh, dan siap. Drone sudah mulai bermunculan. Jika Wi-Fi diputus, hal-hal aneh bisa saja terjadi. Jangan khawatirkan kami. Pikirkan rakyat Palestina. Mereka sedang menderita. Genosida yang mereka alami jauh lebih buruk daripada risiko apa pun yang kami hadapi di sini,” ujarnya.

Pada awal pekan ini, koalisi melaporkan hilangnya komunikasi selama dua jam dengan kapal Handala. Saat itu, beberapa pesawat tak berawak terlihat mengitari kapal tersebut. Meskipun kontak kemudian dipulihkan, aktivitas pesawat tak berawak tersebut meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan intervensi.

Pernyataan sebelumnya menyebutkan bahwa “Semua kontak dengan kru kami di Handala hilang, dan beberapa drone terlihat di dekatnya. Ini bisa berarti mereka telah dicegat atau diserang.”

Handala berangkat dari pelabuhan Italia Syracuse pada 13 Juli. Selanjutnya, kapal tersebut melakukan persiapan akhir di Gallipoli antara 15 hingga 20 Juli. Kapal yang membawa susu formula bayi, makanan, dan obat-obatan ini melanjutkan perjalanannya pada 20 Juli dengan 21 warga sipil di dalamnya. Semua penumpangnya tidak bersenjata dan melakukan aksi tersebut sesuai hukum maritim dan humaniter internasional.

Kapal tersebut saat ini sedang dalam perjalanan menuju Jalur Gaza sebagai bagian dari misi masyarakat sipil internasional untuk mematahkan blokade Israel dan mengirimkan bantuan guna menyelamatkan nyawa warga Gaza. Misi ini bertujuan untuk memberikan dukungan kemanusiaan kepada penduduk setempat yang terkena dampak dari konflik yang terjadi.

Perjalanan kapal ini tidak hanya menjadi simbol solidaritas global, tetapi juga menjadi peringatan tentang tantangan yang dihadapi oleh para aktivis yang berusaha memberikan bantuan kemanusiaan. Meski menghadapi risiko dan ketidakpastian, para aktivis tetap berkomitmen untuk terus berjuang demi keadilan dan kesejahteraan rakyat Palestina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini