Internasional Tarian Sulbar Membuat Delegasi Korea Terpukau di EBIFF Samarinda

Tarian Sulbar Membuat Delegasi Korea Terpukau di EBIFF Samarinda

36
0

Tarian Tradisional Sulawesi Barat Menarik Perhatian Delegasi Korea Selatan

Pada ajang East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025, tarian tradisional dari Sulawesi Barat berhasil menarik perhatian delegasi asal Korea Selatan. Acara yang digelar di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat (25/7/2025), menjadi momen penting bagi seniman dan budaya daerah untuk menunjukkan kekayaan kesenian Indonesia.

Delegasi Korea Selatan tampak antusias saat menyaksikan tarian khas Sulbar dalam parade pembuka festival. Mereka bahkan menyempatkan diri berbincang dengan tim kesenian Sulbar yang berasal dari Sanggar Seni Bambamanurung. Percakapan tersebut berlangsung dengan bantuan penerjemah panitia bernama Kusuma.

Menurut Kusuma, delegasi Korea sangat tertarik dengan gerakan tari Sulbar. “Mereka bilang penasaran dengan gerakan tari Sulbar,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa tarian tradisional dari daerah tersebut mampu mencuri perhatian dan memberikan kesan mendalam kepada para peserta internasional.

Salah satu penari dari Sanggar Seni Bambamanurung, Dini, menjelaskan bahwa tarian yang ditampilkan mengandung unsur budaya Mandar dan Mamuju. “Tarian ini memiliki makna penyambutan, kehormatan, dan semangat kepahlawanan,” kata Dini. Ia menambahkan bahwa tarian tersebut merupakan representasi dari nilai-nilai luhur yang terdapat dalam budaya lokal.

Delegasi Korea Selatan juga sempat diajak untuk mencoba peragakan tarian Sulbar. Namun, mereka memilih menolak karena kelelahan setelah mengikuti agenda yang padat sejak pagi hari. “Iya, mereka tidak mau karena kelelahan,” tambah Dini.

Sanggar Seni Bambamanurung menampilkan tarian penyambutan kreasi saat parade budaya. Penampilan mereka disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton. Ini menunjukkan bahwa tarian tradisional Sulbar mampu membangun ikatan emosional antara seniman dan penonton.

EBIFF 2025 berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 Juli. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 240 peserta dari enam negara, yaitu Indonesia, Korea Selatan, India, Rusia, Polandia, dan Rumania. Selain itu, delegasi dari berbagai provinsi di Indonesia juga turut serta meramaikan acara ini.

Beberapa provinsi seperti Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan tentu saja Sulawesi Barat turut serta dalam festival ini. Kehadiran peserta dari berbagai daerah menunjukkan bahwa EBIFF bukan hanya sekadar ajang pertunjukan, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat kerja sama budaya antar daerah dan internasional.

Festival ini menjadi momen penting untuk mengeksplorasi keberagaman budaya yang ada di Indonesia, sekaligus memperkenalkan seni dan tarian tradisional kepada dunia internasional. Dengan partisipasi dari berbagai negara dan daerah, EBIFF 2025 berhasil menciptakan ruang dialog budaya yang kaya akan makna dan nilai-nilai kebersamaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini