
Membentuk Karakter Anak Melalui Pendidikan Berbasis Pertanian
Pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan formal. Dalam upaya mencerdaskan bangsa, peran masyarakat dan berbagai institusi juga sangat penting. Salah satu cara yang efektif adalah melalui pendekatan yang menanamkan nilai-nilai moral, membentuk karakter, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab dan integritas sejak dini.
Dalam memperingati Hari Anak Nasional, BRI turut berkontribusi dalam mendukung pendidikan karakter anak-anak Indonesia melalui kegiatan “Anak Negeri Dalam Aksi Lestarikan Nusantara”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh BRI Peduli, sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI.
Kegiatan agroedukasi diadakan di Klaster Usaha Ganitri, sebuah lembaga ekonomi petani hortikultura dataran tinggi yang terletak di Kecamatan Cikajang dan Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Klaster ini terdiri dari empat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), yaitu Gapoktan Cikandang Agro, Gapoktan Margamulya Tani, Gapoktan Gapesa Jaya, dan Gapoktan Sahabat Tani. Saat ini, klaster ini memiliki 350 petani dengan luas wilayah operasional ±100 hektar, yang mencakup Desa Cikandang, Desa Margamulya, Desa Simpang, dan Desa Sukawargi.
Edukasi Budaya Klaster dan Pengembangan Keterampilan
Klaster Usaha Ganitri fokus pada budidaya berbagai jenis sayuran hortikultura dataran tinggi, dengan komoditas utama kentang. Proses pengelolaan kentang dimulai dari perbenihan, budidaya, hingga pengolahan pasca panen.
Dalam rangka edukasi, siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Kota Kulon Garut diajak mengikuti kegiatan agroedukasi. Mereka diberikan pengetahuan tentang budidaya klaster unggulan dan smart integrated farming, yang memberikan wawasan tentang pertanian berkelanjutan dan hasil pertanian berkualitas. Selain itu, mereka juga diajarkan tentang diversifikasi produk turunan klaster unggulan, seperti pengolahan kentang menjadi makanan yang lezat dan bergizi.
Selain itu, kegiatan permainan tradisional juga diselenggarakan untuk menumbuhkan rasa kepemimpinan dan kerja sama antar siswa. Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya memberikan ilmu, tetapi juga meningkatkan keterampilan sosial dan emosional para peserta.
Peran BRI dalam Pendidikan Karakter
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyatakan bahwa BRI senantiasa berkomitmen untuk memajukan pendidikan dan kecerdasan anak-anak Indonesia. Upaya ini tidak hanya dilakukan melalui jalur pendidikan formal, tetapi juga melalui berbagai pendekatan lain yang mampu membentuk karakter, menanamkan nilai tanggung jawab, dan menumbuhkan integritas sejak dini.
“Ini merupakan persembahan dari BRI bagi anak-anak Indonesia. Dengan kegiatan ini, kami harap siswa dapat mendapatkan pembelajaran tambahan yang bermanfaat dalam membentuk karakter, menanamkan nilai tanggung jawab, dan menumbuhkan integritas sejak dini,” ujarnya.
Teten Rustandi, Ketua Klaster Ganitiri, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada anak-anak sejak dini. Siswa diajarkan bagaimana proses benih kentang menjadi siap tanam, serta pengalaman langsung memanen kentang. Hal ini dinilai sangat berguna bagi perkembangan siswa dan memberikan kesempatan bagi kelompok usaha untuk memberikan edukasi kepada generasi muda.
Dukungan untuk Sekolah dan Pembelajaran Luar Kelas
Sementara itu, Sri Asdianwati, Kepala Sekolah SDN 7 Kota Kulon Garut, menyambut baik kegiatan agroedukasi ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan diberikan kepada anak-anak sejak dini karena masa tersebut adalah masa pembentukan karakter, kebiasaan, dan rasa ingin tahu yang tinggi.
“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh BRI. Kegiatan ini sangat membantu siswa dalam proses belajar di luar pendidikan formal. Proses menanam, merawat, dan memanen memberi pengalaman nyata tentang ketekunan dan hasil usaha,” imbuhnya.
Di samping itu, BRI Peduli juga menyalurkan berbagai bantuan perbaikan sarana dan prasarana sekolah. Beberapa bantuan yang diberikan antara lain perbaikan ruang guru, penambahan ruang kelas, serta alat tulis untuk para siswa. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.