
Mengenal Toxic Productivity dan Cara Mengatasinya
Sebagai manusia, setiap orang memiliki tujuan atau impian yang ingin dicapai dalam hidup. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita sering melakukan berbagai usaha, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga berusaha untuk tetap produktif dengan mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masa depan.
Meskipun produktivitas dianggap sebagai hal positif, terlalu berlebihan dalam menjalani gaya hidup produktif bisa menjadi masalah. Ini dikenal sebagai toxic productivity, yaitu kondisi di mana seseorang terobsesi pada produktivitas hingga merugikan kesehatan fisik dan mental mereka. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka termasuk dalam kategori ini.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi toxic productivity:
1. Atur Prioritas Pekerjaan
Salah satu langkah pertama untuk menghentikan toxic productivity adalah dengan menetapkan prioritas pekerjaan. Saat mengalami kondisi ini, kamu cenderung ingin melakukan semua hal sekaligus tanpa istirahat. Oleh karena itu, penting untuk memilah mana yang lebih penting dan harus dikerjakan terlebih dahulu. Kamu bisa mengatur waktu untuk fokus pada tugas utama selama beberapa jam, lalu melanjutkan ke tugas lain yang kurang mendesak.
2. Selipkan Istirahat di Jadwal
Kebiasaan yang sering terjadi pada orang yang mengalami toxic productivity adalah mengisi jadwal penuh dengan aktivitas produktif. Untuk mengubahnya, kamu perlu mulai menyisipkan waktu istirahat. Baik di kantor, kampus, maupun rumah, luangkan beberapa menit untuk mengambil napas dan membersihkan pikiran dari beban kerja.
3. Jaga Keseimbangan Kerja dan Hidup
Mencoba menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga sangat penting. Hindari membawa pekerjaan ke rumah atau terlalu sering lembur. Jika dihubungi oleh atasan di luar jam kerja, kamu bisa memilih untuk tidak merespons secara langsung. Perlahan ubah kebiasaan untuk selalu mencoba produktif agar hidup lebih rileks namun tetap efektif dalam karier.
4. Tetapkan Tujuan Realistis
Tujuan karir atau akademik tidak perlu terlalu ambisius hanya karena melihat pencapaian orang lain. Meskipun memiliki mimpi besar bagus, penting juga untuk menetapkan rencana yang realistis. Pahami diri sendiri dan tentukan waktu yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
5. Buat Waktu Kosong Khusus
Orang yang mengalami toxic productivity biasanya selalu ingin melakukan sesuatu yang produktif. Untuk menghentikan kebiasaan ini, buatlah waktu khusus di mana kamu benar-benar tidak melakukan apa pun. Tidak perlu membersihkan kamar mandi atau lari maraton. Cukup berbaring di kasur, bermain HP, atau menonton film tanpa memikirkan apapun.
6. Kelola Penyebab Utama
Toxic productivity bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, ketidakpercayaan diri, atau rasa iri terhadap orang lain. Jika kamu merasa penyebabnya terlalu berat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional. Dengan mengelola akar masalah, kamu bisa lebih jernih dalam berpikir dan mengatur kehidupan yang lebih sehat.
7. Kurangi Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Salah satu pemicu utama toxic productivity adalah terlalu banyak melihat pencapaian orang lain. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jalannya sendiri. Tutup media sosial dan fokus pada usaha yang sudah kamu lakukan. Apresiasi diri sendiri alih-alih menambah beban kerja hanya karena takut ketinggalan.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu bisa mulai menghentikan toxic productivity dan menjalani hidup yang lebih seimbang. Mulailah dari satu cara dan lanjutkan secara bertahap hingga kamu merasa lebih nyaman dan sehat.