Internasional Satria Arta Kumbara dari Ambarawa, Teman Kecilnya Terkejut dengan Konflik Internasionalnya

Satria Arta Kumbara dari Ambarawa, Teman Kecilnya Terkejut dengan Konflik Internasionalnya

30
0

Nama Satria Arta Kumbara Membuat Geger di Indonesia

Nama Satria Arta Kumbara kini menjadi perbincangan hangat di seluruh Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang tentara bayaran yang bergabung dengan pihak Rusia, dengan alasan utama untuk mencari nafkah. Namun, kini Satria memohon agar bisa kembali ke tanah air dan menyesali keputusannya tersebut.

Satria mengaku tidak pernah bermaksud mengkhianati negara. Ia menjelaskan bahwa tujuannya hanya untuk mencari penghidupan. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden, serta Menteri Luar Negeri. Dalam suratnya, ia menyebutkan bahwa dirinya berangkat ke Rusia karena kesulitan ekonomi.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, Wakil Presiden Bapak Gibran Rakabuming Raka, dan Bapak Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono,” ujar Satria dalam suratnya.

Ia juga menyatakan bahwa hanya Presiden Prabowo yang dapat mengakhiri kontraknya dengan Menteri Pertahanan Rusia. Karena itu, ia memohon izin kepada presiden untuk melakukan hal tersebut.

Latar Belakang Satria Arta Kumbara

Satria Arta Kumbara berasal dari Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Ia tinggal di sebuah rumah kecil yang berada di gang sempit di Kupangdukun, Kelurahan Kupang. Satria merupakan alumni SMK Dr Tjipto Ambarawa, lulus pada tahun ajaran 2004/2005 dari jurusan Otomotif (dahulu Teknik Mesin).

Menurut Budi Raharjo, mantan guru SMK Dr Tjipto Ambarawa, Satria bukan tipe siswa yang menonjol, tetapi ia menjalani pendidikan dengan baik. Menurut Budi, anak-anak seperti Satria seringkali memiliki potensi yang besar setelah lulus sekolah.

Bangun Prihanto, teman masa kecil Satria, mengungkapkan bahwa kabar tentang Satria menjadi tentara bayaran di Rusia datang seperti badai di siang bolong. Ia tidak pernah menyangka bahwa Satria, yang dikenal sebagai anak gang sempit, akan terlibat dalam konflik internasional.

Mereka bermain bersama sejak usia dini, mulai dari taman kanak-kanak hingga bertemu kembali di SMK yang sama. Bangun mengenang bahwa Satria memiliki daya juang tinggi dan cita-cita ingin menjadi tentara.

Fakta Baru Tentang Satria

Fakta baru muncul bahwa Satria pernah dijatuhi vonis penjara satu tahun oleh Pengadilan Militer. Namun, hingga saat ini, ia belum menjalani hukuman tersebut. Putusan pengadilan militer tanggal 6 April 2023 menyatakan bahwa Satria terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana desersi.

Desersi adalah tindakan meninggalkan tugas atau kewajiban militer tanpa izin. Hukuman yang dijatuhkan adalah satu tahun penjara dengan tambahan dipecat. Putusan ini dijatuhkan secara in absentia, artinya tidak ada kehadiran Satria dalam persidangan.

Selain itu, Satria disebut terjerat judi online. Komandan Korps Marinir TNI AL mengungkap bahwa sebelum desersi, Satria memiliki utang hingga Rp750 juta dari pinjaman di dua bank milik pemerintah. Ia mencoba melunasi utangnya dengan bermain judi online, tetapi gagal dan akhirnya memilih untuk desersi.

Satria dipanggil tiga kali oleh Korps Marinir TNI AL pada tahun 2022. Petugas bahkan mendatangi rumahnya, tetapi tidak berhasil menemukan Satria. Akhirnya, statusnya naik menjadi desersi, dan proses pemecatan dilakukan pada tahun 2023.

Pangkat terakhir Satria sebelum dipecat adalah Sersan Satu (Sertu). Kini, ia berharap bisa kembali ke Indonesia dan memperbaiki kehidupannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini