Pariwisata Pengusaha Wisata Thailand Khawatir Akibat Konflik Perbatasan

Pengusaha Wisata Thailand Khawatir Akibat Konflik Perbatasan

45
0

Kekhawatiran Pariwisata di Wilayah Timur Laut Thailand Akibat Bentrokan dengan Kamboja

Penggiat pariwisata di wilayah Timur Laut Thailand mulai merasa khawatir terhadap dampak yang mungkin terjadi akibat bentrokan antara negara tersebut dengan Kamboja. Mereka mengkhawatirkan bahwa konflik ini bisa berdampak besar pada industri pariwisata, khususnya jika tidak segera diselesaikan dalam waktu dekat. Jika situasi tidak membaik, wisatawan lokal maupun mancanegara kemungkinan akan menghindari wilayah-wilayah yang terkena dampak.

Rungroj Santadvanit, presiden Asosiasi Hotel Thailand cabang Timur Laut, menyampaikan bahwa hotel-hotel di wilayah tersebut sedang memantau situasi secara cermat. Ia memperkirakan bahwa wisatawan lokal mungkin akan membatalkan perjalanan mereka ke provinsi-provinsi tetangga. Hal ini bisa memperparah kondisi industri pariwisata di daerah tersebut.

Potensi Dampak Jangka Panjang

Bentrokan antara Thailand dan Kamboja yang menewaskan banyak korban sipil telah memicu ketegangan diplomatik antara kedua negara. Rungroj berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini dalam waktu tiga hingga tujuh hari agar keamanan dapat pulih. Jika konflik terus berlangsung, lebih banyak wisatawan lokal dan mancanegara mungkin akan beralih ke destinasi lain.

“Kami ingin pemerintah segera meredakan ketegangan yang sedang berlangsung. Jika bentrokan terus berlanjut atau meningkat, sektor pariwisata akan menghadapi dampak yang lebih parah karena meningkatnya kekhawatiran akan keamanan,” ujar Rungroj.

Saat ini, beberapa objek wisata di sepanjang perbatasan sudah ditutup sementara. Ini menjadi ancaman serius bagi para pengusaha hotel yang bergantung pada konsumsi lokal.

Perbedaan Struktur Hotel di Berbagai Wilayah

Berbeda dengan kota-kota pariwisata seperti Bangkok, Phuket, dan Pattaya, di mana hotel-hotel umumnya dioperasikan oleh jaringan internasional atau dimiliki oleh investor dengan modal kuat, sebagian besar operator hotel di Timur Laut bersifat independen. Mereka biasanya bergantung pada pinjaman bank dan sangat bergantung pada konsumsi lokal.

Sebelum konflik antara Thailand dan Kamboja pecah, rata-rata hunian hotel di wilayah Timur Laut hanya mencapai 40 persen. Harga kamar juga turun sekitar 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh lemahnya belanja pemerintah, seperti untuk rapat dan seminar.

Peringatan Perjalanan dari Berbagai Negara

Beberapa negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke Thailand setelah bentrokan antara dua negara tersebut. Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Thailand mengimbau warga AS untuk meningkatkan kewaspadaan karena situasi di perbatasan yang masih memburuk. Wisatawan dianjurkan untuk menghindari wilayah yang terdampak dan mengikuti instruksi otoritas setempat.

Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO) juga memberi peringatan serupa. Mereka menyarankan wisatawan untuk lebih waspada di wilayah perbatasan dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang. FCDO juga mencatat adanya ranjau darat yang belum meledak di area tersebut.

Pemerintah Kanada mengimbau wisatawan untuk lebih waspada di Kamboja, terutama di dekat perbatasan Thailand-Kamboja. Sementara itu, Layanan Smartraveller Pemerintah Australia merekomendasikan tindakan pencegahan keamanan normal saat berkunjung ke Kamboja. Sistem Peringatan Perjalanan Keluar Pemerintah Hong Kong juga telah mengeluarkan peringatan kuning untuk Thailand dan Kamboja, sebagai imbauan untuk memantau situasi dan berhati-hati saat bepergian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini