Pariwisata Bupati Sleman: Wisatawan Tetap Ramai Meski Ada Larangan Study Tour

Bupati Sleman: Wisatawan Tetap Ramai Meski Ada Larangan Study Tour

22
0

Optimisme Bupati Sleman Terhadap Kunjungan Wisatawan

Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Harda Kiswaya menunjukkan optimisme terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi yang ada di wilayahnya. Meskipun ada larangan study tour seperti yang diterapkan di Jawa Barat, ia yakin bahwa angka kunjungan wisatawan tetap tinggi.

Setiap tahunnya, Kabupaten Sleman selalu menjadi yang terbanyak dalam hal kunjungan wisata dibanding lima kabupaten/kota lainnya di DIY. Destinasi andalan Sleman mencakup candi bersejarah, desa wisata, dan berbagai wahana di lereng Gunung Merapi. Menurut Harda, saat musim libur, jumlah pengunjung sering kali membuat pihaknya kewalahan.

“Kami saja kewalahan dengan tingginya kunjungan wisatawan saat musim libur, jadi tidak ada masalah dengan adanya larangan study tour itu,” ujar Harda di Yogyakarta, Kamis 24 Juli 2025.

Namun, awal pekan ini, sejumlah pelaku jip wisata lereng Gunung Merapi di Sleman turut serta dalam aksi di Bandung bersama pelaku wisata setempat. Mereka meminta agar larangan study tour dicabut karena merasa terdampak oleh kebijakan tersebut.

Dampak Dianggap Tidak Signifikan

Harda meyakini bahwa larangan study tour yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak akan sampai berdampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisata di Sleman. Sebab, kebijakan ini hanya berlaku di Jawa Barat dan bukan kebijakan nasional. Oleh karena itu, daerah lain masih diperbolehkan melaksanakan study tour.

“Kebijakan pelarangan study tour itu kan hanya di Jawa Barat, daerah lainnya masih mengizinkan,” ujar Harda.

Sebagai pemerintah daerah, Harda menyatakan tidak akan campur tangan dalam kewenangan daerah lain. Larangan study tour sepenuhnya menjadi urusan internal daerah yang menerapkannya dan tidak berlaku di wilayah Sleman.

“Kabupaten Sleman tidak mengikuti kebijakan seperti itu. Kami percaya selama kegiatan pendidikan ditata dengan baik dan sudah melalui evaluasi bersama para pemangku kepentingan tidak perlu ada pelarangan,” kata Harda.

Harda menjelaskan bahwa kegiatan study tour di Sleman telah diorganisasi dengan baik sehingga berlangsung aman tanpa kendala.

Lava Tour Merapi Masih Ramai Dikunjungi

Harda juga menyatakan bahwa aktivitas jip wisata andalan seperti Lava Tour Merapi di Sleman masih berjalan normal dan tidak terdampak oleh kebijakan pelarangan study tour. Menurutnya, kunjungan wisatawan Nusantara pada destinasi tersebut masih tinggi.

“Bisa dicek langsung, kunjungan wisata ke Sleman itu masih sangat tinggi, tidak terpengaruh dengan larangan study tour itu,” ujar dia.

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri sebelumnya mengatakan bahwa mereka turut aksi di Bandung awal pekan ini sebagai bentuk solidaritas dalam mendukung para pelaku wisata lain yang terdampak kebijakan larangan study tour.

Dardiri menjelaskan bahwa wisatawan yang berkunjung ke destinasi Lava Tour Merapi Sleman sebagian besar berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Jadi, larangan study tour dari Jawa Barat cukup berpengaruh. “Sejak adanya larangan study tour itu ada penurunan kunjungan juga,” kata Dardiri yang menuturkan penurunan itu sekitar 35 persen.

Rekomendasi Editor

Beberapa atraksi yang paling diminati wisatawan di Sleman selama libur sekolah antara lain:

  • Candi Prambanan
  • Candi Borobudur
  • Desa Wisata Kaliadem
  • Wisata Alam Lereng Merapi
  • Wisata Budaya Yogyakarta

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel tentang 13 wisata alam di lereng Merapi yang asri, sejuk, dan segar dipandang mata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini