Sosial Budaya Wamen Fajar: Pameran Seni Dorong Imajinasi dan Interaksi Anak

Wamen Fajar: Pameran Seni Dorong Imajinasi dan Interaksi Anak

33
0

Pameran Seni Rupa Anak di Jakarta Memperingati Hari Anak Nasional 2025

Bentara Budaya Jakarta, yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia, menggelar pameran seni rupa anak dengan tema “Aku Indonesia#2: Menjelajah Dunia Warna dan Rupa”. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025. Pameran ini menunjukkan komitmen Bentara Budaya dalam menjaga nilai-nilai keindonesiaan melalui seni dan budaya.

Tema besar pameran ini adalah bukti konsistensi Bentara Budaya serta keluarga besar Kompas dalam merawat nilai-nilai keindonesiaan melalui literasi seni budaya. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut. Ia menyatakan bahwa pameran ini sangat penting karena mayoritas peserta adalah anak-anak dan pemuda.

“Kami merayakan Hari Anak Nasional di hari yang tepat, di mana anak-anak kita sedang menghadapi tantangan serius akibat kemajuan teknologi dan budaya instan,” ujar Fajar. Ia menilai bahwa pameran seni ini sangat relevan untuk mendorong imajinasi dan kreativitas anak-anak.

Menurut Fajar, pameran ini tidak hanya menumbuhkan nilai-nilai keindonesiaan, tetapi juga mendukung kecerdasan emosional dan sosial anak-anak. Ia menekankan bahwa anak-anak dilatih untuk memiliki ketekunan dan keuletan, yang menjadi hal berharga di tengah budaya instan saat ini.

Ia juga mendorong agar pameran seni seperti ini lebih sering diselenggarakan. Hal ini bertujuan agar anak-anak dapat berinteraksi dengan berbagai kalangan dan komunitas. Fajar menegaskan bahwa pembelajaran itu hakikatnya adalah pengalaman, bukan hanya hasil. Seni melukis menjadi cerminan dari proses panjang dalam menciptakan karya monumental.

Pameran ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Nannie Hadi Tjahjanto, Direktur Komunikasi Korporat Kompas Gramedia Glory Oyong, General Manager Bentara Budaya Ilham Khoiri, serta para kurator. Para peserta berasal dari berbagai kelompok seni, sanggar anak, dan komunitas berkebutuhan khusus dari Jabodetabek, Makassar, dan Yogyakarta.

Sebelumnya, pada peringatan Hari Anak Nasional tahun ini, Wamen Fajar menyampaikan pesan bahwa sekolah harus menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan untuk tumbuh, berkembang, dan berproses.

Untuk mewujudkan hal ini, ia menyerukan untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan di sekolah. Fajar menitipkan pesan kepada guru-guru untuk secara sungguh-sungguh mendampingi siswa layaknya anak sendiri. Ia juga mengajak semua pihak, terutama pemerintah daerah, kepala sekolah, dan guru, untuk bekerja sama dalam memutus mata rantai kekerasan yang sering viral di media.

“Setiap hari selalu ada berita tentang kekerasan di sekolah. Kami merasa ini butuh kerja sama dari pemerintah daerah, dukungan dari kepala sekolah, dan guru untuk memutus mata rantai kekerasan tersebut,” ujarnya. Fajar menekankan bahwa kesadaran bersama diperlukan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan aman bagi anak-anak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini