Kehilangan Arkhan Fikri, Timnas U-23 Indonesia Harus Beradaptasi
Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi tantangan besar dalam pertandingan semifinal Piala AFF U-23 2025. Salah satu pemain kunci di lini tengah, Arkhan Fikri, tidak bisa turun karena sedang dalam proses pemulihan cedera. Ini menjadi kehilangan yang signifikan bagi tim, terutama saat menghadapi Thailand yang dianggap sebagai lawan berat.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, mengakui bahwa absennya Arkhan Fikri memengaruhi strategi tim. Namun, ia tetap optimis bahwa para pemain lain mampu mengisi kekosongan tersebut. Dalam jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dia menyampaikan bahwa fokus utama adalah pada performa tim sendiri. “Saya ingin bermain dengan 13 pemain, tapi seriusnya, kami harus fokus pada diri sendiri. Malaysia dan Filipina juga memiliki pemain cepat, dan kami bisa menghadapinya,” ujarnya.
Gerald menilai bahwa Arkhan Fikri merupakan pemain penting dalam menjembatani antara lini belakang dan lini depan. Ia menyebut bahwa tidak banyak pemain di Indonesia yang memiliki kualitas seperti Arkhan. Kemampuan berpikir taktis dan kemampuan mengolah bola membuatnya menjadi pilihan utama pelatih. “Arkhan adalah pemain yang sangat bagus. Kami membutuhkannya untuk menghubungkan permainan antara bek dan penyerang,” tambahnya.
Namun, pengamat sepak bola Tanah Air, Supriyono Prima, mengatakan bahwa absennya Arkhan membuat lini tengah Indonesia terlihat jomplang dibandingkan dua pertandingan sebelumnya. “Kinerja lini tengah yang menyuplai bola ke area lawan terputus. Itu menjadi hambatan bagi kita tanpa Arkhan,” katanya.
Arkhan Fikri mengalami cedera pada pertandingan melawan Filipina, yang berlangsung pada Sabtu, 19 Juli 2025. Ia juga telah absen dalam pertandingan melawan Malaysia pada Senin, 21 Juli 2025. Selain Arkhan, beberapa pemain lain seperti Rivaldo Pakpahan, Mikael Tata, dan Toni Firmansyah juga tidak bisa turun dalam pertandingan ini.
Gerald Vanenburg berencana untuk mengantisipasi absennya Arkhan dengan meminta pemain lain menunjukkan performa terbaiknya. Seperti dalam pertandingan melawan Malaysia dan Filipina, ia percaya bahwa Indonesia masih bisa bermain bertahan dan menyerang secara seimbang. “Bukan main asal-asalan. Semua harus bermula dari latihan yang maksimal,” ujarnya.
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, menilai bahwa kehilangan Arkhan Fikri bisa menjadi masalah dalam transisi menyerang dan bertahan saat menghadapi Thailand. Menurutnya, Arkhan adalah filter terbaik dalam bertahan. “Sulit bagi saya untuk bilang siapa yang tepat menggantikan dia karena memiliki kemampuan lebih,” tutur Rahmad.
Dengan kondisi ini, Timnas U-23 Indonesia harus menemukan solusi cepat untuk menghadapi Thailand. Pelatih dan pemain akan bekerja keras untuk memastikan bahwa kehilangan Arkhan tidak mengganggu performa tim. Dengan semangat dan komitmen tinggi, mereka berharap bisa melangkah lebih jauh dalam turnamen ini.
