Ragam Mengapa Ayam Petelur Selalu Berhasil Menghasilkan Telur Setiap Hari?

Mengapa Ayam Petelur Selalu Berhasil Menghasilkan Telur Setiap Hari?

35
0

Mengapa Ayam Peternakan Bisa Bertelur Setiap Hari?

Telur adalah salah satu makanan yang kaya akan nutrisi, seperti protein, mineral, dan vitamin. Harganya yang terjangkau membuat telur menjadi pilihan populer bagi banyak orang. Namun, tahukah kamu bahwa telur yang kita konsumsi setiap hari berasal dari ayam betina yang tidak dibuahi oleh ayam jantan? Karena itu, telur tersebut tidak akan berkembang menjadi anak ayam, meskipun dierami atau ditempatkan di ruang inkubasi.

Selain itu, ada hal menarik lainnya mengenai ayam peternakan. Mereka mampu menghasilkan telur setiap hari, berbeda dengan hewan bertelur lainnya di alam liar. Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa demikian? Mari kita cari tahu jawabannya!

1. Usia Awal Ayam Peternakan Mulai Bertelur

Ayam peternakan memiliki berbagai jenis, dan setiap negara memiliki varietas unggulan yang berbeda. Di Indonesia, misalnya, ada ayam leghorn, ISA brown, dan Rhode Island Red yang sangat diminati. Oleh karena itu, usia awal ayam mulai bertelur juga bervariasi.

Secara umum, ayam petelur mulai bertelur pada usia 5—6 bulan. Beberapa jenis bahkan bisa mulai bertelur sejak usia 19—28 minggu. Namun, beberapa jenis ayam membutuhkan waktu lebih lama. Contohnya, ayam silkie butuh waktu 9 bulan, sedangkan ayam barnevelder membutuhkan 8—10 bulan.

Setelah usia tertentu, ayam juga memiliki masa maksimal untuk terus menghasilkan telur. Rata-rata, ayam berhenti bertelur pada usia 6—7 tahun. Namun, ada jenis ayam seperti lohmann brown, golden comet, dan araucana yang mulai berhenti bertelur pada usia 1—3 tahun karena sudah mulai bertelur sejak usia 16—19 minggu.

Beberapa tanda juga dapat mengindikasikan bahwa ayam siap bertelur. Misalnya, warna jengger dan pial yang berubah menjadi merah cerah, aktivitas yang meningkat, nafsu makan yang lebih besar, serta sikap yang sering jongkok layaknya sedang kawin. Ketika ayam menunjukkan tanda-tanda ini, peternak biasanya memberikan pencahayaan yang cukup di sekitar kandang dan mengganti pakan sesuai kebutuhan.

2. Berapa Lama Siklus Produksi Telur Ayam Peternakan?

Setelah mengetahui usia awal dan akhir ayam dalam menghasilkan telur, kini kita fokus pada durasi siklus produksi telur. Apakah ayam peternakan benar-benar bisa menghasilkan telur setiap hari?

Jawabannya adalah ya! Secara rata-rata, ayam petelur mampu menghasilkan satu butir telur dalam waktu 24—26 jam. Dalam kasus yang jarang terjadi, ayam bisa menghasilkan dua butir telur dalam sehari. Dalam setahun, seekor ayam peternakan bisa menghasilkan sekitar 300 butir telur.

Perbedaan ini sangat jelas jika dibandingkan dengan ayam liar. Ayam betina di alam hanya akan bertelur ketika kondisi lingkungan mendukung dan tersedia makanan yang cukup. Di luar musim kawin, mereka akan “mengurangi” ukuran ovarium agar tidak menghabiskan energi secara percuma. Sementara itu, ayam peternakan tetap bisa menghasilkan telur tanpa adanya jantan.

3. Mengapa Ayam Peternakan Bisa Bertelur Terus-Menerus?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melacak sejarah manusia dalam menernak ayam. Sejak tahun 1920-an, gen TSHR (thyroid-stimulating hormone receptor) yang berperan dalam produksi telur telah dipilih oleh manusia. Meski pada masa itu ilmu pengetahuan masih terbatas, manusia mengamati ayam-ayam yang bertelur lebih cepat dan mengembangbiakkan mereka.

Proses seleksi ini lambat laun menghasilkan ayam-ayam dengan gen TSHR yang lebih kuat, sehingga meningkatkan kemampuan bertelur. Dari sini, muncul berbagai jenis ayam petelur yang disesuaikan dengan lokasi, hasil produksi, dan cara perawatan.

Dengan begitu, ayam peternakan mampu menghasilkan telur setiap hari karena campur tangan manusia dalam proses seleksi genetik. Proses ini membutuhkan waktu yang panjang dan pembelajaran dari kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya.

Dari sini, kita belajar bahwa manusia dapat memengaruhi sifat-sifat alami hewan, bahkan dari yang semula liar menjadi spesies yang sangat bermanfaat bagi kita. Siapa sangka, dari sekilas telur yang kita masak, ternyata menyimpan banyak pelajaran penting tentang evolusi dan interaksi antara manusia dan alam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini