
Uji Publik Draf Revisi Sejarah Nasional Dimulai di Universitas Indonesia
Kementerian Kebudayaan akan menggelar uji publik draf revisi sejarah nasional mulai hari ini, Jumat, 25 Juli 2025. Uji publik pertama akan berlangsung di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Bidang Pendidikan dan Sejarah DPR RI Lalu Hadrian Irfani. Ia menegaskan bahwa para pemangku kepentingan, akademisi, dan sejarawan dapat hadir untuk memberikan masukan, saran, kritik, atau temuan-temuan sejarah baru yang konstruktif dalam penyempurnaan draf tersebut.
Dalam acara uji publik ini, Kementerian Kebudayaan juga akan mempublikasikan draf sejarah baru yang telah disusun oleh tim penulis selama hampir tujuh bulan terakhir. Selain di Universitas Indonesia, pemerintah juga akan menggelar diskusi publik draft sejarah baru di tiga kota lainnya, yaitu:
Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan pada 28 Juli
Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat pada 31 Juli
* Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan pada 4 Agustus
Menurut informasi dari laman media sosial Kementerian Kebudayaan, uji publik ini akan menghadirkan para penulis, editor umum, dan editor jilid yang terlibat dalam proyek penulisan ulang sejarah nasional. Diskusi publik ini juga bisa diikuti secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan di kanal YouTube Kementerian Kebudayaan. Peserta yang ingin mengikuti uji publik harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu di alamat https://linktr.ee/DPDPBSI2025.
Tujuan Penyusunan Ulang Sejarah Nasional
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa pemerintah akan menyusun ulang sejarah nasional Indonesia secara menyeluruh dan inklusif. Proyek ini melibatkan 113 sejarawan dari seluruh Indonesia. Fadli menekankan bahwa penulisan sejarah ini bukanlah proyek baru, melainkan kelanjutan dari misi Kementerian Kebudayaan sejak awal dibentuk.
Penulisan sejarah akan dilakukan dalam 10 jilid besar yang mencakup seluruh periode sejarah Indonesia, mulai dari masa prasejarah hingga era Presiden Joko Widodo. Tim penulis terdiri dari para guru besar, doktor, akademisi, serta pakar-pakar sejarah, arkeologi, antropologi, hingga arsitektur dari berbagai wilayah Indonesia. Mereka dibagi berdasarkan periode keahlian masing-masing, dengan sistem editor per jilid dan satu editor umum.
Fadli menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan agar penulisan sejarah lebih objektif dan berbasis perspektif Indonesia, bukan narasi kolonial seperti yang selama ini mendominasi. “Penulisan ini kami dasarkan pada perspektif Indonesia-sentris,” katanya seusai rapat terbuka dengan Komisi X DPR terkait program strategis penulisan sejarah nasional pada 27 Mei 2025.
Target Peluncuran Sejarah Nasional
Penulisan ulang sejarah Indonesia ini ditargetkan dapat diluncurkan menjelang 17 Agustus 2025 sebagai bagian dari perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Dengan adanya uji publik ini, diharapkan draf sejarah nasional yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan mampu mencerminkan perspektif yang lebih luas serta berimbang.
Melalui proses partisipatif ini, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk memastikan bahwa sejarah Indonesia yang ditulis tidak hanya akurat, tetapi juga relevan dengan konteks saat ini dan mampu menjadi referensi bagi generasi mendatang.