Teknologi Cara Superkomputer SMONG BMKG Menghasilkan Peringatan Dini Bencana

Cara Superkomputer SMONG BMKG Menghasilkan Peringatan Dini Bencana

28
0

Teknologi Superkomputer SMONG untuk Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana

BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah menghadirkan teknologi superkomputer yang diberi nama Supercomputer for Multi-hazards Operations and Numerical Modelling atau SMONG. Nama ini diambil dari kearifan lokal masyarakat Simeulue, Aceh, yang memiliki tradisi memberikan peringatan dini terhadap tsunami. SMONG menjadi salah satu langkah penting dalam transformasi digital BMKG, khususnya dalam memperkuat sistem peringatan dini multi-bencana.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menjelaskan bahwa SMONG tidak hanya berfungsi sebagai alat pemodelan bencana, tetapi juga sebagai pengembangan skenario yang lebih lengkap dan akurat. “SMONG menjadi tonggak penting dalam transformasi digital BMKG untuk memperkuat sistem peringatan dini multi-hazards, mencakup cuaca ekstrem, gelombang tinggi, gempa bumi, tsunami, hingga iklim ekstrem,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Salah satu keunggulan SMONG adalah kemampuannya dalam memperluas skenario pembangkit tsunami. Sebelumnya, skenario hanya berfokus pada fenomena tektonik, namun kini melibatkan juga faktor non-tektonik seperti letusan gunung berapi dan longsoran bawah laut. Hal ini membantu meningkatkan akurasi peringatan dini, terutama di daerah rawan bencana.

Di bidang prakiraan cuaca, SMONG menawarkan informasi dengan resolusi tinggi hingga tingkat desa. Ini berbeda dengan sebelumnya, di mana data cuaca hanya tersedia dalam skala provinsi dengan jenis cuaca yang sama. Dengan adanya SMONG, masyarakat dapat memperoleh informasi cuaca yang lebih spesifik sesuai lokasi masing-masing.

“Sistem ini sudah digunakan untuk memprakirakan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem. Sementara untuk yang lain, seperti gempa dan tsunami, masih dalam tahap uji coba,” tambah Dwikorita.

Spesifikasi dan Keunggulan SMONG

SMONG memiliki kekuatan komputasi yang sangat besar, yaitu 3 petaflops (Pflops). Spesifikasi ini terdiri dari:

  • Central Processing Unit (CPU): 1.5 Pflops
  • Graphics Processing Unit (GPU): 1 Pflops
  • Experimental HPC: 0.5 Pflops

Bila digabungkan, total performa komputasi BMKG mencapai 5 Pflops, menjadikannya salah satu yang tercepat di Asia Tenggara.

Dengan kapasitas tersebut, SMONG mampu memproses data berskala besar secara lebih cepat, tepat, akurat, dan luas. Teknologi ini juga dilengkapi infrastruktur pengolah grafis yang diperkuat oleh AI (Artificial Intelligence). Hal ini memungkinkan sistem prediksi dan peringatan dini BMKG menjadi lebih adaptif, presisi, dan responsif terhadap perubahan kondisi alam yang semakin kompleks.

Project Manager Strengthening the Information and Communication Technology (ICT) Infrastructure and Processing System BMKG, Agie Wandala Putra, menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam SMONG akan memperkuat kemampuan analisis dan prediksi bencana. “Dengan kemampuan ini, sistem BMKG dapat terus dikembangkan untuk merespons perubahan lingkungan yang dinamis,” katanya.

Masa Depan Sistem Peringatan Dini Bencana

SMONG tidak hanya sekadar alat teknologi, tetapi juga representasi dari upaya BMKG dalam memperkuat ketahanan bencana di Indonesia. Dengan pengembangan skenario yang lebih lengkap dan akurasi prediksi yang meningkat, masyarakat akan lebih siap menghadapi ancaman bencana.

Selain itu, SMONG juga menjadi fondasi untuk kolaborasi antar lembaga dalam menghadapi tantangan iklim dan bencana. Dengan data yang lebih akurat dan real-time, kebijakan penanggulangan bencana bisa disusun lebih efektif dan proaktif.

Dengan inovasi ini, BMKG menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem peringatan dini yang modern dan berkelanjutan, sehingga mampu melindungi rakyat Indonesia dari risiko bencana yang semakin meningkat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini