
Tragedi di Pesta Pernikahan yang Menewaskan Tiga Orang
Rangkaian acara pesta pernikahan antara Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, dan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berakhir dengan duka yang mendalam. Acara tersebut, yang seharusnya menjadi momen bahagia, justru menelan korban jiwa akibat desakan massa. Kejadian ini memicu penyesalan dan permintaan maaf dari pasangan pengantin serta keluarga besar mereka.
Korban Jiwa dalam Insiden di Pendopo Garut
Pada Jumat (18/7/2025), acara jamuan makan untuk masyarakat yang digelar dalam rangka pesta pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar di Pendopo Kabupaten Garut berujung pada insiden tragis. Sebanyak tiga orang dilaporkan meninggal dunia karena terjebak dalam kerumunan yang tidak terkendali. Korban termasuk Vania Aprilia (8 tahun), Dewi Jubaedah (61 tahun), dan Aipda Anumerta Cecep Saeful Bahri (39 tahun), seorang anggota polisi Polres Garut.
Insiden ini menimbulkan rasa duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat, khususnya para keluarga korban. Pasangan pengantin dan keluarga besar mereka pun langsung menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang tidak terduga ini.
Permintaan Maaf Putri Karlina
Putri Karlina, yang juga seorang dokter gigi, pengusaha, dan politikus Partai Gerindra, mengunggah surat permintaan maaf melalui akun Instagram pribadinya @putri.karlina14. Dalam unggahan tersebut, ia menyampaikan belasungkawa terdalam atas musibah yang terjadi dan menegaskan bahwa tidak ada niat buruk yang tersembunyi di balik acara pernikahannya.
Surat tangan yang ditulis oleh Putri Karlina mendapat respons yang sangat besar dari netizen, dengan 22.766 likes. Isi surat itu mencerminkan kesedihan dan tanggung jawab yang ingin diambil oleh keluarga besar mereka.
Tanggung Jawab dan Komitmen untuk Keluarga Korban
Putri Karlina dan suaminya, Maula Akbar, bersama-sama dengan ayah Maula, yaitu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyampaikan permintaan maaf secara resmi. Mereka berjanji akan bertanggung jawab penuh terhadap keluarga korban dan berkomitmen untuk memberikan bantuan sesuai kemampuan mereka.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Putri Karlina menjelaskan bahwa mereka telah berupaya keras agar acara pernikahannya tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa semua kegiatan berjalan lancar dan tidak ada kemacetan serius di wilayah perkotaan.
Langkah Awal untuk Menghindari Kekacauan
Putri Karlina menyebut bahwa sejak awal dirinya sudah meminta tim teknis untuk berhati-hati dalam mengatur acara. Salah satu langkah penting adalah memastikan bahwa pembagian makanan tidak menimbulkan kerumunan. Ia juga menghindari memposting informasi tentang acara tersebut di media sosial agar tidak menimbulkan antusiasme berlebihan.
Ia menekankan bahwa saat ini bukanlah waktu untuk mencari kesalahan pihak tertentu, tetapi lebih fokus pada empati dan tanggung jawab terhadap para korban dan keluarga mereka.
Kunjungan ke Keluarga Korban dan Pemeriksaan di Polres
Setelah kejadian, Putri Karlina dan Maula Akbar langsung mengunjungi keluarga korban untuk bertakziah dan menyerahkan bantuan secara langsung. Meskipun demikian, mereka sadar bahwa tidak ada bantuan yang cukup untuk mengganti kehilangan nyawa.
Pada Sabtu (19/7/2025) malam, Putri Karlina juga mengunjungi Polres Garut untuk mengikuti pemeriksaan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Barat. Ia menegaskan siap bertanggung jawab penuh atas kejadian ini dan siap menjalani prosedur hukum yang berlaku.
Kronologi Kejadian yang Menyedihkan
Sebelum kejadian tragis ini, acara pesta rakyat dalam rangka pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah disiapkan dengan berbagai hiburan, bazar, dan pembagian makanan gratis. Ribuan warga dari berbagai daerah hadir sejak pagi hari. Namun, setelah ibadah Jumat, jumlah peserta semakin banyak dan area gerbang masuk pendopo menjadi titik konsentrasi terbesar.
Petugas keamanan berupaya mengendalikan kerumunan, tetapi desakan dan dorong-mendorong tidak bisa dihindari. Akibatnya, beberapa orang pingsan dan akhirnya tiga orang meninggal dunia. Peristiwa ini menjadi duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Garut.