
Tangerang – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWS C2), David Partonggo Oloan Marpaung, mengungkapkan bahwa banjir yang kerap melanda wilayah Kota Tangerang disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah belum selesainya pembangunan tanggul di sepanjang Kali Angke.
Dalam kegiatan susur sungai yang melibatkan berbagai pihak baru-baru ini, David menjelaskan bahwa dari total 26 kilometer tanggul yang direncanakan di sisi kiri dan kanan Kali Angke, saat ini baru 19 kilometer yang rampung. Masih tersisa 7 kilometer yang belum terselesaikan.
“Masih ada tujuh kilometer yang belum kita selesaikan dan menjadi salah satu faktor penyebab banjir,” ujar David.
Ia juga menyoroti kondisi Kali Angke yang mengalami penyempitan dan pendangkalan, sehingga memperparah genangan air di permukiman warga saat musim hujan tiba.
Sebagai bentuk tindak lanjut, BBWS C2 berencana mendorong percepatan pembebasan lahan untuk menyelesaikan sisa pembangunan tanggul tersebut. David menekankan pentingnya dukungan anggaran dari pemerintah daerah.
“Pengadaan lahan perlu dianggarkan dari APBD. Mungkin dari APBD provinsi, atau kolaborasi antar-pemerintah kota,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah yang dilakukan BBWS dan Pemerintah Provinsi Banten dalam mengatasi banjir. Ia menegaskan bahwa penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir.
“Komitmen kami jelas, banjir harus ditangani dari hulu ke hilir,” tegas Sachrudin.
Selain aspek infrastruktur, Sachrudin juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dalam kegiatan susur sungai, perahu yang digunakan beberapa kali tersangkut akibat tumpukan sampah dan puing bangunan yang menyumbat aliran air.
“Ini jadi pelajaran penting. Kami imbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai,” pungkasnya.(Puji)