
Pelatihan Pengurus Koperasi Desa Merah Putih untuk Meningkatkan Kapasitas Tenaga Kerja
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memiliki rencana ambisius dalam meningkatkan kapasitas pengurus Koperasi Desa Merah Putih. Target yang ditetapkan adalah melatih sebanyak 100.000 pengurus hingga akhir tahun ini. Dengan jumlah koperasi primer yang mencapai 80.081 unit, diperlukan minimal 400.405 orang pengurus, mengingat setiap koperasi membutuhkan paling sedikit lima orang pengurus.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pelatihan 2 juta tenaga kerja yang dijalankan oleh pemerintah. Yassierli menekankan bahwa strategi pelatihan harus dilakukan secara bertahap agar efektif dan mampu mencapai target yang ditetapkan. “Pertama-tama kami akan fokus pada pelatihan pengurus koperasi, kemudian baru akan melanjutkan ke pengelola koperasi,” ujarnya saat berada di kantornya, Selasa (22/7).
Menurut Yassierli, penentuan pelatihan pengurus bertujuan untuk memperkuat pengembangan bisnis. Ia menjelaskan bahwa ide bisnis biasanya dimulai dari para pengurus. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelatihan awal kepada mereka terlebih dahulu. Sebagai guru besar Institut Teknologi Bandung, ia menyatakan bahwa pengurus yang memiliki ide bisnis umumnya sudah memiliki kompetensi dasar yang cukup.
Pengelola koperasi, kata Yassierli, adalah pihak yang bertanggung jawab atas operasional bisnis koperasi. Anggaran pelatihan tersebut berasal dari kantor menteri dan Kementerian Koperasi. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di lingkungan koperasi desa.
Peran Koperasi Desa dalam Penguatan Ekonomi Desa
Selain itu, Koperasi Desa Merah Putih juga menjadi salah satu wadah penting dalam memperkuat ekonomi desa. Salah satu contohnya adalah peran Pertamina yang menyalurkan LPG melalui koperasi-koperasi ini. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi desa tidak hanya menjadi tempat usaha tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi lokal.
Dalam beberapa waktu terakhir, banyak cerita menarik terkait Koperasi Desa Merah Putih. Misalnya, Prabowo pernah bertemu dengan ketua koperasi militer yang memiliki tiga mobil mewah dari era Orde Baru. Selain itu, Prabowo juga meresmikan sebuah koperasi desa yang membuka berbagai lini bisnis, mulai dari logistik hingga panel surya.
Kementerian Koperasi memproyeksikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih akan mampu menyerap sebanyak 2 juta tenaga kerja sepanjang tahun depan. Hal ini didasarkan pada tujuh bidang usaha utama yang dikelola oleh koperasi, seperti gerai sembako, penjualan LPG subsidi, klinik desa, apotek desa, pergudangan, usaha simpan-pinjam, dan jasa logistik.
Strategi Pelatihan yang Tepat Sasaran
Yassierli juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mulai melatih sumber daya manusia di Koperasi Desa Merah Putih pada bulan ini. Langkah ini sangat penting mengingat sekitar 50% usaha koperasi gagal karena kurangnya kapasitas tenaga kerja. Untuk itu, pelatihan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan nyata dari koperasi-koperasi tersebut.
Peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang diakui oleh pemangku kepentingan. Meskipun sertifikasi ini tidak menjadi syarat wajib untuk bergabung, namun diharapkan bisa menjadi nilai tambah bagi peserta. Sertifikasi ini juga diharapkan dapat mendukung penciptaan lapangan kerja yang lebih layak dan berkualitas.
Dalam tahap awal, pelatihan akan fokus pada dua keahlian utama, yaitu manajemen koperasi dan akuntansi. Keahlian spesifik lainnya akan disesuaikan dengan hasil uji coba 92 Koperasi Desa Merah Putih yang sedang berjalan. Dengan pendekatan ini, diharapkan kualitas pengelolaan koperasi dapat meningkat secara signifikan.