Ragam Hanya Embun Es, 5 Kuliner Ini Wajib Kamu Coba di Dieng

Hanya Embun Es, 5 Kuliner Ini Wajib Kamu Coba di Dieng

142
0

Keunikan Kuliner Khas Dieng yang Menghangatkan Jiwa

Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang menawarkan pemandangan alam yang indah dan suasana yang sejuk. Selain keindahan alamnya, kawasan ini juga memiliki kekayaan kuliner tradisional yang tidak boleh dilewatkan. Berbagai hidangan khas Dieng bisa menjadi penghangat tubuh saat menghadapi suhu dingin yang mencapai di bawah 10 derajat Celsius.

Berikut adalah lima makanan khas yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Dieng, terutama pada musim kemarau:

1. Mie Ongklok

Mie Ongklok merupakan sajian mie rebus khas Wonosobo yang populer di kawasan Dieng. Mie ini disajikan dengan kuah kental yang terdiri dari campuran kaldu, ebi, kol, dan daun kucai. Teknik penyajian menggunakan anyaman bambu untuk mencelupkan mie ke dalam air panas memberikan rasa gurih dan hangat yang sangat cocok untuk dikonsumsi di tengah suhu dingin.

Biasanya, Mie Ongklok disajikan bersama sate sapi berbumbu kacang dan tempe kemul sebagai pelengkap. Kombinasi ini menciptakan satu porsi makanan hangat yang lengkap dan memuaskan.

2. Carica

Carica adalah buah khas Dieng yang hanya tumbuh di dataran tinggi dengan suhu dingin. Meski sekilas mirip dengan pepaya, carica memiliki tekstur lebih kenyal dan rasa unik. Buah ini biasanya diolah menjadi manisan dalam sirup manis dan dikemas dalam botol atau cup.

Carica sangat cocok dinikmati setelah makan berat atau sebagai oleh-oleh khas dari Dieng. Kesegaran rasa asam-manisnya memberikan sensasi menyegarkan yang pas untuk menyeimbangkan suhu dingin dan beratnya sajian gurih sebelumnya.

3. Kentang Dieng

Dataran tinggi Dieng menjadi salah satu penghasil kentang terbaik di Indonesia. Kentang yang tumbuh di Dieng memiliki tekstur lebih padat dan rasa lebih gurih dibanding kentang dataran rendah. Biasanya, kentang ini digoreng, direbus, atau dijadikan bahan utama dalam sajian seperti perkedel dan sup hangat.

Karena iklim yang sejuk, kentang Dieng juga lebih awet dan lebih alami tanpa perlu bahan pengawet. Hal ini menjadikannya sebagai bahan masakan yang istimewa.

4. Purwaceng

Purwaceng adalah minuman herbal tradisional yang sangat lekat dengan budaya masyarakat Dieng. Terbuat dari akar tanaman purwaceng yang hanya tumbuh di ketinggian tertentu, minuman ini dipercaya memiliki khasiat meningkatkan stamina dan menghangatkan tubuh secara alami.

Purwaceng biasanya diseduh seperti teh, disajikan dalam keadaan panas, dan sering kali dipadukan dengan jahe atau madu. Khasiatnya tidak hanya menghangatkan badan, tapi juga dipercaya menjaga kesehatan terutama di tengah udara dingin pegunungan.

5. Tempe Kemul

Tempe Kemul adalah camilan khas Wonosobo yang juga banyak dijajakan di sekitar kawasan Dieng. Tempe ini dibalut adonan tepung berbumbu kunir dan daun kucai, lalu digoreng hingga renyah. Disajikan hangat-hangat, Tempe Kemul cocok dijadikan camilan sore atau teman makan Mie Ongklok.

Rasanya yang gurih, tekstur renyah di luar namun lembut di dalam, membuat camilan ini jadi favorit banyak wisatawan.

Kelima kuliner khas ini tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik, namun juga menjadi bagian dari identitas budaya lokal yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Di tengah suhu dingin Dieng yang ekstrem, sajian-sajian tersebut hadir bukan hanya sebagai pengisi perut, melainkan juga sebagai bentuk adaptasi masyarakat terhadap alam, sekaligus sambutan hangat bagi siapa pun yang datang.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Dieng, jangan lupa sempatkan waktu untuk mencicipi lima sajian khas ini. Karena kehangatan terbaik, tak selalu datang dari selimut, tapi juga dari sepiring makanan hangat yang penuh cerita.

Lokasi Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Batur dan sebagian Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, dan bagian selatan dari Desa Pranten, Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Inti kawasan wisatanya berada pada wilayah Desa Dieng Kulon (di Banjarnegara) dan Desa Dieng (“Dieng Wetan” di Wonosobo). Ketinggian dataran berada pada 1600 sampai 2100 mdpl dengan arah aliran permukaan ke barat daya, menuju ke lembah Sungai Serayu.

Dengan suhu udara berkisar 12–20 °C di siang hari dan 6–10 °C di malam hari. Meskipun pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari, iklim di dataran tinggi Dieng termasuk iklim subtropis dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas (“embun racun”) karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini