
Inisiatif Indonesia dalam Membentuk Wadah HAM ASEAN
Menteri HAM RI, Natalius Pigai, menyampaikan rencana untuk membentuk sebuah wadah yang mengumpulkan seluruh kementerian terkait hak asasi manusia di kawasan ASEAN. Ia menilai bahwa inisiatif ini penting karena hanya Indonesia yang memiliki Kementerian HAM secara khusus. Dengan posisi tersebut, Pigai merasa perlu memimpin langkah-langkah kolaboratif dengan negara-negara lain di kawasan.
“Sebagai negara pertama di ASEAN yang memiliki Kementerian Hak Asasi Manusia, kami mengambil inisiatif untuk mengajak para menteri yang menangani isu HAM untuk bergabung dalam satu wadah bersama,” ujarnya saat berada di Jakarta, Senin (21/7).
Pigai menjelaskan bahwa langkah awalnya telah dilakukan dengan melakukan komunikasi dengan Menteri Keadilan Thailand, H.E. Pol. Col. Tawee Sodsong. Pembicaraan ini difokuskan pada pembentukan wadah HAM yang akan melibatkan negara-negara ASEAN.
“Kami mulai membicarakan hal ini dengan pihak Thailand dan tentu akan dilanjutkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,” tambahnya.
Selain Thailand, Pigai juga berencana untuk melakukan kunjungan ke beberapa negara lain seperti Laos, Kamboja, Vietnam, serta negara-negara ASEAN lainnya. Ia optimis bahwa jika rencana ini berjalan sesuai harapan, tahun ini semua negara di Asia Tenggara dapat bersatu dan menggelar acara pertemuan di Jakarta.
“Jika bisa, tahun ini inisiatif kami sudah bisa disampaikan ke semua menteri yang menangani urusan HAM di kawasan ASEAN. Tahun depan kita akan merancang pertemuan di Jakarta. Artinya, Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus inisiator pertemuan tersebut,” ujarnya.
Menurut Pigai, jika wadah tersebut terbentuk, maka semua negara di ASEAN akan mulai menyamakan persepsi, merumuskan visi bersama, dan menyatukan langkah dalam membangun peradaban HAM. Ia menilai bahwa Indonesia akan menjadi pemimpin di tingkat regional maupun global.
“Indonesia harus memulainya dari sekarang. Kami ingin menjadi contoh dalam upaya memperkuat kerja sama HAM di kawasan ASEAN,” katanya.
Tujuan dan Harapan Membentuk Wadah HAM ASEAN
Beberapa tujuan utama dari pembentukan wadah HAM ASEAN antara lain:
- Memperkuat kerja sama antar negara anggota ASEAN dalam menghadapi isu-isu HAM.
- Menyamakan pandangan dan strategi dalam menangani pelanggaran HAM.
- Merumuskan visi bersama untuk membangun sistem HAM yang lebih kuat dan inklusif.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya HAM sebagai fondasi demokrasi.
Pigai menekankan bahwa inisiatif ini bukan hanya tentang diplomasi politik, tetapi juga tentang membangun solidaritas dan kepercayaan antar negara. Dengan adanya wadah tersebut, diharapkan setiap negara dapat saling mendukung dalam upaya penegakan HAM.
Langkah Berikutnya
Setelah pembentukan wadah HAM ASEAN, Pigai berencana untuk:
- Melakukan pertemuan rutin antar menteri HAM ASEAN.
- Membuat laporan bersama tentang kondisi HAM di kawasan.
- Mengembangkan program kerja sama dalam bidang pendidikan, advokasi, dan perlindungan HAM.
- Mendorong partisipasi masyarakat sipil dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan langkah-langkah ini, Pigai berharap Indonesia dapat menjadi contoh nyata dalam memperkuat kerja sama HAM di kawasan ASEAN dan dunia internasional.