Daerah Dispendik Jatim Bekali Kepala SMA/SMK dan SLB dengan Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan

Dispendik Jatim Bekali Kepala SMA/SMK dan SLB dengan Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan

32
0

Jawa Timur – Kompetensi kepemimpinan merupakan hal dasar yang harus dimiliki kepala sekolah. Pentingnya kompetensi ini akan berdampak pada pengembangan dan kemajuan satuan pendidikan.

Atas dasar ini, Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur menggelar ‘Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan’ bagi pejabat struktural dan kepala SMA, SMK, serta SLB negeri se-Jawa Timur. Kegiatan dilakukan Sabtu (19/7) di Gedung Sabha Nugraha, Kantor Dindik Jatim.

Dalam kesempatan ini, Dindik Jatim menghadirkan narasumber utama dari Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Dr Andi Taufik yang membawakan materi tentang kepemimpinan transformatif dan birokrasi adaptif sebagai kunci mewujudkan kinerja organisasi pendidikan yang lincah, responsif, dan berorientasi hasil.

Dalam pengarahannya, Andi Taufik menegaskan bagaimana seorang pemimpin harus terlebih dahulu ‘selesai dengan dirinya sendiri’ sebelum berupaya memimpin orang lain.

“Fondasi sejati kepemimpinan terletak pada kemampuan seorang pemimpin untuk menguasai dirinya sendiri dari segi emosi, ego, ambisi, dan ketakutannya. Sebab hanya mereka yang telah selesai dengan pergulatan dirinya sendirilah yang mampu memimpin orang lain,” ujar Andi.

Sesi berikutnya menghadirkan Isman AP, Analis Kebijakan Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, yang mengangkat tema inovasi dalam pendidikan di Jawa Timur dan pentingnya ruang uji coba kebijakan di satuan pendidikan.

Menginspirasi para peserta, ia menyampaikan pesan keberanian dalam berinovasi. Isma menekankan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran.

“Jika kalian tidak pernah mencoba, berarti kalian tidak akan pernah tahu. Jika kalian tidak pernah mencoba rasanya kegagalan, berarti kalian tidak cukup berinovasi. Pada dasarnya dalam inovasi itu, yang salah adalah benar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengungkapkan kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas manajerial, karakter kepemimpinan, dan kemampuan adaptif para pemangku kebijakan pendidikan daerah dalam menghadapi perubahan sistem, tuntutan layanan publik, dan transformasi pembelajaran berbasis teknologi.

“Kepemimpinan pendidikan di era kini tidak boleh berhenti pada tataran administratif. Pemimpin sekolah harus visioner, kolaboratif, dan mampu menciptakan program nyata yang meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus memperhatikan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan,” ujar Aries.

Kedindik kelahiran Makassar ini juga berkeinginan kepala sekolah semakin kuat dalam kepemimpinannya.

Terutama mendorong dan memotivasi kinerja para guru dan tenaga kependidikan yang ada di satuan pendidikannya.

“Termasuk bagaimana kepala sekolah meningkatkan prestasi murid-murid atau sekolahnya,” tegas Aries.

Menutup rangkaian kegiatan, ia menyampaikan closing statementnya yang mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bergerak lebih progresif.

“ASN harus menjadi agen perubahan, bukan sekadar pelengkap. Bangun budaya kerja yang inovatif dengan menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, kreatif dalam menghadirkan ide dan solusi terhadap setiap tantangan di lapangan, serta memiliki inisiatif yang tinggi dan tidak menunggu perintah, tetapi proaktif dalam bekerja demi tercapainya pelayanan publik yang lebih baik dan berkualitas,” tutur Aries.

Aries berharap melalui pembelajaran dari forum ini agar segera diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing.

Harapannya kepala sekolah terus berkolaborasi, berinovasi, dan memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Jawa Timur

Jawa Timur sendiri saat ini memiliki beberapa program unggulan. Diantaranya program yang dirancang untuk peningkatan kesejahteraan guru honorer melalui ROTEG, yaitu Program Terapan Ekonomi Guru. Dalam kesempatan ini, produk ekonomi kreatif para guru honorer juga di tampilkan.

Melalui PROTEG, Dindik Jatim ingin mengembangkan dan memperkuat kemandirian ekonomi guru honorer di Jawa Timur.

Selain itu, juga mendorong sinergi antara pengembangan kapasitas kepemimpinan sekolah dan pemberdayaan ekonomi pendidik, sehingga inovasi manajerial juga berdampak pada kesejahteraan guru dan ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan.

Selain PROTEG, program lain untuk peningkatan mutu sekolah adalah East Java Innovative Education Summit (EJIES). Program ini merupakan kumpulan inovasi dari kepala SMA/SMK dan SLB yang ada di Jawa Timur, Kepala bidang dan kepala UPT Dindik Jatim, serta Kepala Cabdindik di 24 wilayah yang di gagas Kepala Dindik Jatim sejak 2 tahun terakhir.

Terakhir ada inovasi School Food Care di 29 sekolah di Jawa Timur yang digagas untuk menyukseskan program Presiden Prabowo dalam Ketahanan Pangan. (Puji)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini