Ragam MUI Jatim Haramkan Sound Horeg, Reaksi Para Penggemar Hiburan Ini!

MUI Jatim Haramkan Sound Horeg, Reaksi Para Penggemar Hiburan Ini!

139
0

Tanggapan Masyarakat terhadap Keputusan MUI Jatim Mengenai Sound Horeg

Keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur yang mengharamkan penggunaan sound horeg dalam kondisi tertentu menarik perhatian publik. Berbagai tanggapan muncul, baik dari kalangan pejabat daerah maupun organisasi keagamaan di provinsi tersebut. Alasan utama dari keputusan ini adalah penggunaan sound horeg yang berlebihan dan bisa mengganggu kenyamanan serta merusak fasilitas umum.

Meski demikian, sound horeg masih diperbolehkan dalam batas-batas tertentu. Dalam fatwa MUI, disebutkan bahwa penggunaan suara dengan intensitas melebihi batas wajar yang menyebabkan kerugian bagi pihak lain harus dilakukan penggantian. Hal ini menunjukkan bahwa MUI tidak sepenuhnya melarang sound horeg, tetapi hanya mengatur penggunaannya agar tidak merugikan orang lain.

Penggemar Sound Horeg yang Tidak Hanya Berasal dari Jawa Timur

Meskipun sound horeg lebih populer di Jawa Timur, penikmatnya tidak hanya berasal dari wilayah tersebut. Salah satu penggemarnya adalah Pungky (33), seorang karyawan swasta asal Karanganyar. Ia mengaku tertarik pada sound horeg terutama saat dikonteskan.

Menurut Pungky, dalam acara lomba, sound horeg biasanya diatur dengan intensitas maksimal untuk kepentingan kompetisi. Ia menjelaskan bahwa dalam lomba, setting suara lebih disajikan secara optimal karena bertujuan untuk pertandingan. Sementara itu, dalam acara hajatan, setting suara lebih disesuaikan dengan kondisi tempat hajatan.

Pandangan Pungky terhadap Fatwa MUI Jatim

Terkait fatwa haram yang dikeluarkan oleh MUI Jatim, Pungky tidak sepakat. Namun, ia memahami alasan di balik keputusan tersebut. Menurutnya, sound horeg tidak haram jika digunakan dalam acara khusus seperti lapangan atau stadion. Namun, ia juga mengakui bahwa sound horeg bisa menimbulkan masalah jika digunakan di tempat yang tidak tepat.

Pungky memberikan contoh bahwa jika sound horeg dibunyikan di sekitar kampung, dampaknya bisa sangat mengganggu. Suara yang besar bisa merusak rumah-rumah warga, seperti kaca pecah atau genteng jatuh. Contoh lain adalah ketika sound horeg dipasang di atas truk dan dibunyikan sekeras-kerasnya saat diarak keliling kampung.

Harapan terhadap Solusi yang Bijak

Pungky berharap pemerintah dapat memberikan solusi bijak terkait permasalahan ini, terutama bagi para pengusaha sound horeg. Ia berharap sound horeg tetap bisa eksis dan memberi hiburan kepada masyarakat tanpa merugikan orang lain akibat suara yang terlalu keras.

Dengan adanya regulasi yang jelas, diharapkan penggunaan sound horeg dapat tetap berjalan tanpa menimbulkan konflik atau gangguan. Selain itu, penting bagi semua pihak untuk saling memahami dan mencari keseimbangan antara hiburan dan kenyamanan masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini