
Indeks Manufaktur Indonesia Menunjukkan Ekspansi di Kuartal II Tahun 2025
Industri manufaktur di Indonesia terus menunjukkan tanda-tanda ekspansi meskipun mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia, Prompt Manufacturing Index (PMI) pada kuartal II/2025 mencatat angka sebesar 50,89%. Angka ini menunjukkan bahwa industri pengolahan masih berada dalam fase ekspansi, meskipun turun 0,87% dibandingkan realisasi kuartal I/2025 yang berada di level 51,67%.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa mayoritas komponen pembentuk PMI tetap berada pada fase ekspansi. Beberapa indikator utama seperti volume produksi, volume persediaan barang jadi, dan volume total pesanan menunjukkan pertumbuhan positif.
- Volume produksi: 53,45%
- Volume persediaan barang jadi: 51,33%
- Volume total pesanan: 51,10%
Meski demikian, beberapa komponen lain seperti belanja bahan baku dan kecepatan penerimaan barang input serta jumlah tenaga kerja mengalami penurunan. Data menunjukkan bahwa indeks untuk belanja bahan baku dan jumlah tenaga kerja masing-masing berada di level 48,75%, yang menunjukkan tekanan pada sektor tersebut.
Bank Indonesia memperkirakan bahwa kuartal III/2025 akan membawa perbaikan dalam belanja bahan baku dengan proyeksi indeks sebesar 50,16%. Namun, jumlah tenaga kerja diperkirakan masih akan mengalami kontraksi dengan tingkat 48,75%.
Perkembangan Berdasarkan Sub-LU
Berdasarkan Sublapangan Usaha (Sub-LU), sebagian besar sub-sektor industri pengolahan berada dalam fase ekspansi. Indeks tertinggi dicatat oleh beberapa sektor utama:
- Industri dan perlengkapan: 58,24%
- Industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman: 57,61%
- Industri makanan dan minuman: 54%
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa kinerja kegiatan usaha industri pengolahan tetap tumbuh. Nilai saldo bersih tertimbang (SBT) mencapai 1,29%.
Namun, tidak semua sektor berada dalam fase ekspansi. Beberapa sub-sektor mengalami kontraksi, antara lain:
- Industri furnitur: 42,4%
- Industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik: 48,62%
Proyeksi untuk Kuartal III Tahun 2025
Denny menyatakan bahwa kinerja lapangan usaha industri pengolahan diproyeksikan tetap stabil di kuartal III/2025. Indeks PMI diperkirakan berada di level 50,85% dengan mayoritas komponen berada pada fase ekspansi.
Proyeksi ini juga berlaku untuk sebagian besar Sub-LU. Beberapa sektor yang diperkirakan akan berada dalam fase ekspansi antara lain:
- Industri Logam Dasar
- Industri Alat Angkutan
- Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
Secara keseluruhan, walaupun ada tekanan pada sejumlah komponen, industri manufaktur Indonesia masih menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Bank Indonesia optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut di masa mendatang, terlepas dari tantangan yang muncul.