Internasional Tokoh di Balik Kopi Kenangan, Dari Kedai Kecil ke Dunia Internasional

Tokoh di Balik Kopi Kenangan, Dari Kedai Kecil ke Dunia Internasional

8
0

Sejarah dan Perkembangan Kopi Kenangan

Kopi Kenangan, sebuah merek kopi ternama di Indonesia, resmi membuka outlet ke-1000 di Keprabon, Surakarta pada April lalu. Perayaan ini menjadi tanda bahwa bisnis yang didirikan selama 8 tahun telah berkembang pesat. Dari awalnya hanya sebuah kedai kopi kecil tanpa tempat duduk untuk pelanggan, kini Kopi Kenangan telah menjadi perusahaan besar dengan cabang yang tersebar tidak hanya di seluruh Indonesia, tetapi juga di berbagai negara.

Kehadiran Kopi Kenangan di Luar Negeri

Tidak hanya terkenal di dalam negeri, Kopi Kenangan juga berhasil menembus pasar internasional. Mereka telah mendirikan beberapa outlet di kota-kota besar seperti Sydney, Melbourne, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Jakarta, Bali, serta 100 kota lainnya di Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan pertumbuhan bisnis yang sangat pesat dan strategi pemasaran yang efektif.

Latar Belakang Pendiri Kopi Kenangan

Di balik suksesnya Kopi Kenangan adalah Edward Tirtanata, seorang pengusaha muda yang berasal dari keluarga pebisnis. Edward mulai menjajal dunia bisnis sejak masih duduk di bangku kuliah. Ia kuliah di Northeastern University di Boston, AS pada 2007. Di masa itu, ia memulai kiprah bisnisnya dengan menjual kartu Pokémon dan bot gaming kepada teman-temannya.

Setelah lulus kuliah, Edward kembali ke Indonesia dan mencoba bisnis batu bara bersama ayahnya. Namun, usaha tersebut tidak berjalan lancar dan justru mengalami kerugian. Melihat pengalaman keluarganya dalam bisnis sumber daya alam, Edward memutuskan untuk tidak lagi berbisnis di pasar yang harga barangnya ditentukan oleh pihak luar.

Awal Bisnis Kopi Kenangan

Pada tahun 2015, Edward memilih untuk berbisnis di bidang makanan dan minuman. Ia memulai dengan membuka toko teh bernama Lewis & Carroll. Meski sempat membuka hingga 5 outlet, toko ini tidak memberikan keuntungan sesuai harapan. Pada akhirnya, Edward bertemu dengan temannya, James Pranoto, dan mereka memutuskan untuk beralih ke bisnis kopi.

Pada tahun 2017, ide Kopi Kenangan lahir. Edward, yang lahir di Bandung pada 1988, memulai bisnis ini dengan modal hanya Rp150 juta, sebagian besar digunakan untuk pembelian mesin kopi. Dengan modal terbatas, ia memilih konsep grab-and-go untuk beberapa outlet pertamanya. Konsep ini memungkinkan kafenya bisa dibuka di tempat-tempat kecil tanpa perlu biaya tambahan untuk desain tempat duduk.

Pertumbuhan Cepat Kopi Kenangan

Kedai pertama Kopi Kenangan berada di Menara Standard Chartered, Kuningan, Jakarta Selatan. Saat pertama kali dibuka, toko ini mampu menjual 700 gelas kopi dalam sehari. Dengan konsep grab-and-go, bisnis ini berkembang pesat dan dalam dua tahun beroperasi, jumlah cabangnya meningkat menjadi lebih dari 200 outlet di 10 kota di Indonesia.

Ekspansi dan Inovasi Produk

Sekarang, Kopi Kenangan telah berkembang pesat dan mendapat dukungan dari berbagai investor besar. Perusahaan ini memiliki ratusan gerai di tanah air dan 5 gerai di Malaysia dan Singapura. Edward juga memiliki mimpi untuk membawa Kopi Kenangan berekspansi ke Amerika Serikat.

Selain itu, Kopi Kenangan juga memperluas portofolio produk dengan membuka merek baru di bawah Kenangan Group. Beberapa merek yang dimiliki antara lain Cerita Roti, Chigo, dan KOKA.

Prestasi dan Jumlah Pelanggan

Dilansir dari laman resminya, Kopi Kenangan mencatat telah menjual 30 juta gelas kopi pada tahun 2020 lalu. Perusahaan juga mencatat memiliki lebih dari 5.000 karyawan dan memiliki lebih dari 800 outlet di lebih dari 45 kota di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Kopi Kenangan tidak hanya sukses dalam bisnis kopi, tetapi juga dalam membangun jaringan yang luas dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini