
Peran Saham Konglomerat dalam Penguatan IHSG
Pergerakan sejumlah emiten konglomerat tercatat berkontribusi signifikan terhadap penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam fase bullish. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah masih ada saham konglomerat yang layak untuk diperhatikan?
Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topang menjelaskan bahwa secara umum, saham-saham emiten konglomerasi menjadi penopang utama IHSG beberapa hari terakhir. Sentimen positif ini didorong oleh peluang masuknya kembali beberapa saham konglomerasi ke dalam indeks MSCI, yang memperkuat ekspektasi investor.
Selain itu, prospek bisnis emiten konglomerasi masih solid karena banyaknya sektor strategis yang mereka kelola, seperti ritel, properti, tambang, dan transportasi. Pemulihan konsumsi dan investasi dalam negeri juga menjadi katalis penting bagi peningkatan kinerja multi-sektor tersebut. Ini diiringi dengan membaiknya likuiditas pasar akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Di sisi lain, beberapa saham konglomerasi masih memiliki valuasi yang relatif murah karena belum sepenuhnya pulih sejak koreksi tahun lalu. Selain itu, potensi aksi korporasi seperti IPO anak usaha, spin-off, atau merger strategis bisa menjadi pendorong kenaikan valuasi dalam jangka menengah.
Namun, tantangan tetap ada bagi emiten-emiten tersebut. Struktur usaha yang kompleks dalam konglomerasi sering kali menyebabkan ketidaksesuaian antara pertumbuhan pendapatan anak usaha dengan laba bersih induk. Praktik tata kelola perusahaan dan keterbukaan informasi juga menjadi sorotan, terutama bagi grup yang memiliki banyak entitas anak yang tidak tercatat di bursa.
Sentimen selektif terhadap sektor tertentu dalam portofolio konglomerasi, seperti properti atau logistik, bisa mempengaruhi persepsi pasar terhadap keseluruhan entitas holding-nya.
Rekomendasi Saham Konglomerat
Dalam hal rekomendasi, Ekky melihat PTRO cukup menarik untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan adanya kontrak baru senilai Rp3,5 triliun dan momentum penguatan teknikal yang kuat. Ia memprediksi PTRO berpotensi melanjutkan penguatan ke level Rp4.400, dengan target jangka menengah di Rp5.000.
Opsi lainnya adalah BRMS, yang sedang dalam tren bullish, ditopang oleh prospek kenaikan harga emas dan pengembangan proyek baru. Target teknikal saham BRMS berada di area psikologis Rp500, dengan potensi lanjutan ke Rp575.
Selain itu, saham RATU juga bisa menjadi pilihan menarik, dengan target swing berada di kisaran Rp9.300, terutama jika volume pembelian meningkat dalam waktu dekat.
Pertimbangan Investasi
Penting dicatat bahwa berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Setiap investor harus melakukan analisis dan riset sendiri sebelum mengambil keputusan investasi.