Nasional Nasib Penyanyi FP: Harta Hancur, Disiksa Ibu Tiri Karena Mirip Ibu Kandung

Nasib Penyanyi FP: Harta Hancur, Disiksa Ibu Tiri Karena Mirip Ibu Kandung

8
0

Kehidupan Penuh Duka FP, Penyanyi yang Teraniaya Keluarga Sendiri

FP, seorang penyanyi cilik yang dikenal melalui lagu “Ojo Dibandingke”, kini mengungkap kisah kelam kehidupannya yang penuh dengan penganiayaan dan penipuan dari orang-orang terdekat. Kejadian ini membuatnya merasa hidupnya tidak aman dan bahkan harta yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun habis begitu saja tanpa bisa dihindari.

Penganiayaan oleh Ibu Tiri

Salah satu pengakuan paling mengejutkan FP adalah tentang penganiayaan yang dialaminya dari ibu tiri. Menurutnya, ibu tirinya bernama Siti Mujayanah sering melakukan kekerasan terhadap dirinya. Bahkan, FP pernah dilarang tidur semalaman karena disiksa oleh sang ibu tiri. Ia juga mengaku sering diusir dari rumah saat masih kecil, tanpa diberi izin untuk beristirahat.

Menurut FP, alasan ibu tiri itu membencinya adalah karena wajahnya mirip dengan ibu kandungnya. Hal ini membuat sang ibu tiri sering melampiaskan kemarahannya kepada FP. Ia mengatakan bahwa ibu tiri pernah menyampaikan hal tersebut kepada saudara kandungnya, sehingga menjadi alasan utama kenapa ia sering jadi sasaran kekerasan.

Penipuan Keluarga atas Uang Honornya

Selain penganiayaan, FP juga mengungkap bahwa keluarganya, termasuk ayah dan ibu tirinya, terlibat dalam penipuan terhadap uang honornya. Saat ia masih berusia 12 tahun, FP belum memahami cara mengelola uang. Oleh karena itu, semua uang honor yang ia dapatkan dari panggung diserahkan kepada orang tua.

Namun, suatu hari FP menyadari ada sesuatu yang tidak benar. Saat ingin menarik uang dari ATM, jumlahnya jauh lebih sedikit dari yang ia harapkan. Awalnya ia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi setelah bertanya kepada saudaranya, ia mengetahui bahwa uangnya dicuri oleh keluarganya sendiri.

Penggunaan Uang untuk Kebutuhan Pribadi

Dari pengakuan FP, diketahui bahwa uang yang ia kumpulkan digunakan oleh keluarganya untuk keperluan pribadi seperti membeli kuda dan tanah. Bahkan, beberapa waktu kemudian, FP mengetahui bahwa uang yang ia kumpulkan juga digunakan untuk judi online oleh ayahnya. Hal ini membuatnya sangat kecewa dan merasa dikhianati.

FP juga menyebutkan bahwa total uang yang hilang mencapai lebih dari Rp10 miliar. Ia mengaku tidak tahu detailnya karena pada masa itu ia masih anak kecil dan tidak memahami cara mengelola uang. Kini, ia berharap keluarganya bisa sadar akan kesalahan mereka dan tidak lagi menyalahgunakan kepercayaannya.

Harapan dan Kesadaran

Meski mengungkap kisah pahit ini, FP masih memiliki harapan untuk keluarganya. Ia berharap mereka bisa belajar dari kesalahan dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Dengan membuka aib keluarga, ia berharap bisa menjadi pelajaran bagi orang lain agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Kisah FP ini menjadi bukti bahwa tidak semua keluarga bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman. Bagi banyak orang, keluarga bisa menjadi sumber masalah jika tidak saling menghargai dan menjaga kepercayaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini