Ragam Kapasitas Starlink Penuh, Akibat Maraknya RT/RW Net?

Kapasitas Starlink Penuh, Akibat Maraknya RT/RW Net?

12
0

Penyebab Kapasitas Layanan Starlink di Indonesia Penuh Masih Belum Jelas

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa alasan di balik penuhnya kapasitas layanan internet satelit Starlink di Indonesia masih belum jelas. Hal ini menurut Sekretaris Jenderal APJII, Zulfadly Syam, perlu dikonfirmasi langsung oleh pihak Starlink.

Zulfadly menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab Starlink menghentikan sementara penerimaan pelanggan baru. Ia menegaskan bahwa hal ini harus segera dijelaskan oleh pihak Starlink sendiri.

Menurut Zulfadly, Starlink hanyalah salah satu dari banyak solusi yang tersedia untuk memperluas akses internet, terutama di wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Di kawasan perkotaan, layanan ini biasanya digunakan sebagai cadangan ketika jaringan utama mengalami gangguan.

Ia menambahkan bahwa meskipun koneksi satelit tetap bermanfaat, terutama di daerah pedesaan atau wilayah yang masih kesulitan infrastruktur fiber optik, masih ada ruang bagi ISP lokal untuk memberikan layanan yang lebih baik.

Penggunaan Layanan Starlink oleh RT/RW Net

APJII mencatat adanya dugaan yang muncul terkait peningkatan penggunaan layanan Starlink. Salah satu dugaan adalah maraknya penggunaan layanan oleh penyelenggara RT/RW Net yang membeli layanan Starlink lalu menjualnya kembali tanpa izin resmi.

Zulfadly mengungkapkan bahwa dari beberapa pengamatan, RT/RW Net memang terlibat dalam penggunaan layanan tersebut. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa tidak sedikit ISP legal yang akhirnya menjadi reseller bandwidth Starlink. Hal ini bisa saja berkontribusi pada penuhnya kapasitas layanan.

Peluang Bagi ISP Lokal

Dengan berhentinya sementara pendaftaran pelanggan baru oleh Starlink, Zulfadly berharap kondisi ini bisa menjadi peluang bagi ISP lokal untuk hadir sebagai solusi alternatif.

Ia berharap agar para ISP lokal dapat memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan layanan mereka di berbagai wilayah, khususnya daerah yang sebelumnya bergantung pada layanan Starlink.

Perkembangan Layanan Starlink di Indonesia

Starlink saat ini tidak menerima pelanggan baru di Indonesia karena kehabisan kapasitas. Perusahaan menyebutkan bahwa aktivasi perangkat baru juga dihentikan sementara bagi pelanggan yang membeli melalui toko ritel atau penjual pihak ketiga.

Layanan Starlink telah hadir di Indonesia sejak Juni 2022, dengan beroperasi di bawah kerja sama dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat). Seiring waktu, penjualan internet besutan Elon Musk ini memang meningkat, terutama untuk segmen korporasi.

Perusahaan juga menawarkan layanan Starlink Business yang menawarkan kecepatan unduh hingga 220 Mbps dan latensi rendah di sebagian besar lokasi. Layanan ini dirancang untuk memastikan kelancaran operasional bisnis di berbagai sektor seperti migas, pertambangan, perkebunan, dan operasi lepas pantai.

Reseller Starlink di Indonesia

Di Indonesia, beberapa perusahaan terdaftar sebagai reseller Starlink, antara lain Telkomsat, Primacom, dan Data Lake Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa layanan Starlink memiliki pasar yang cukup luas, terutama di kalangan korporasi dan instansi pemerintah.

Meski demikian, Zulfadly menekankan bahwa Starlink hanya salah satu solusi untuk pemerataan akses internet. Artinya, masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan oleh ISP-ISP lokal, khususnya di wilayah yang masih kurang terjangkau oleh infrastruktur fiber optik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini