
Pergerakan Saham CUAN Setelah Stock Split: Apakah Masih Layak Dibeli?
Setelah melakukan aksi korporasi stock split, saham milik perusahaan milik orang terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu, masih menunjukkan tren positif. Hal ini memicu pertanyaan apakah saham tersebut layak dibeli atau jual oleh para investor.
Prajogo Pangestu dikenal sebagai pengusaha dengan kekayaan yang sangat besar. Berdasarkan data terbaru, kekayaannya mencapai sekitar US$ 27,7 miliar pada 11 Juli 2025, melebihi harta Low Tuck Kwong yang memiliki kekayaan sekitar US$ 27,1 miliar. Salah satu perusahaan yang dimilikinya adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), yang baru saja melakukan stock split.
Aksi Korporasi Stock Split
Stock split dilakukan oleh CUAN pada 15 Juli 2025 di pasar reguler dan negosiasi. Sebelumnya, rencana tersebut dijadwalkan pada 10 Juli 2025. Dalam aksi korporasi ini, rasio pemecahan saham adalah 1:10. Dengan demikian, nilai nominal saham berubah dari Rp 200 per saham menjadi Rp 20 per saham.
Perubahan ini tidak mengurangi nilai investasi pemegang saham, tetapi meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar di pasar. Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh CUAN meningkat dari 11.241.890.000 saham menjadi 112.418.900.000 saham pasca-stock split.
Pergerakan Harga Saham CUAN
Pada hari perdagangan pertama setelah stock split, harga saham CUAN turun ke level 1.620. Namun, pada hari berikutnya, Rabu (16/7), harga saham kembali naik ke level 1.665, naik 40 poin atau 2,46% dibandingkan sehari sebelumnya. Pada Kamis (17/7), harga saham sedikit turun ke level 1.650, turun 15 poin atau 0,90%.
Rekomendasi Analis
Beberapa analis memberikan rekomendasi terkait saham CUAN. Axell Ebenhaezer dari NH Korindo Sekuritas Indonesia menyatakan bahwa stock split dapat meningkatkan likuiditas karena membuat saham lebih terjangkau. Ia merekomendasikan “buy on weakness” untuk CUAN dengan target beli di bawah Rp 1.500 per saham.
Liza Camelia Suryanata dari Kiwoom Sekuritas menilai bahwa stock split CUAN bisa memberikan dampak positif terhadap kinerja saham Grup Barito. Selain itu, pencabutan perlakuan khusus oleh MSCI memberikan sentimen positif yang lebih besar bagi emiten Grup Prajogo Pangestu (PP).
David Kurniawan dari Indo Premier Sekuritas (IPOT) menjelaskan bahwa tujuan utama dari stock split adalah meningkatkan likuiditas dan keterjangkauan saham. Menurutnya, dalam jangka pendek, saham CUAN berpotensi mengalami lonjakan harga pasca-split, mirip dengan saham PTRO sebelumnya.
Dari sisi fundamental, laba kuartal IV 2024 CUAN meningkat hingga ratusan persen, yang memengaruhi apresiasi harga secara signifikan. Secara teknikal, saham CUAN sudah berada di area all time high, dan selama pasar masih mengapresiasi kinerjanya, harga akan terus cenderung naik.
Kesimpulan
Dari berbagai analisis dan pergerakan harga saham, CUAN masih menunjukkan potensi yang baik. Meski ada koreksi kecil, tren keseluruhan masih positif. Investor dapat mempertimbangkan pembelian saham CUAN, terutama jika memperhatikan indikator teknikal dan fundamental yang mendukung. Namun, penting untuk terus memantau perkembangan pasar dan kinerja perusahaan.