Ekonomi & Bisnis Rekomendasi Lengkap, Pemprov Sumut Percaya Kaldera Toba Dapat Kartu Hijau UNESCO

Rekomendasi Lengkap, Pemprov Sumut Percaya Kaldera Toba Dapat Kartu Hijau UNESCO

9
0

Pemprov Sumut Optimis Geopark Kaldera Toba Mendapat Pengakuan UNESCO

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menunjukkan optimisme tinggi bahwa kawasan Geopark Kaldera Toba akan mendapatkan pengakuan resmi dari UNESCO. Saat ini, rekomendasi yang diberikan oleh lembaga tersebut telah selesai diproses, dan hanya beberapa hal kecil yang perlu diperhatikan agar tidak ada yang terlewat.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, menyampaikan bahwa persiapan untuk proses revalidasi status Geopark Kaldera Toba sedang berjalan dengan baik. Ia menekankan pentingnya memperhatikan detail-detail kecil yang bisa memengaruhi hasil akhir. “Jangan sampai ada hal kecil yang tertinggal,” ujarnya dalam sebuah acara di Medan.

Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) mengumumkan bahwa revalidasi status Geopark Kaldera Toba akan dilakukan pada 21-25 Juli 2025. BP TCUGGp dibentuk sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Sumatera Utara Nomor 48 Tahun 2020. Dalam pernyataannya, badan ini menyatakan bahwa secara umum, kawasan ini telah memenuhi rekomendasi UNESCO.

Asesor UNESCO, Soo Jae Lee, telah melakukan pra-revalidasi dengan meninjau langsung sejumlah geosite di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, pada 11-13 Juli 2025. Peninjauan ini menjadi langkah penting dalam proses penilaian akhir.

Sebelumnya, Geopark Kaldera Toba sempat menerima kartu kuning dari UNESCO karena belum memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hal ini terjadi setelah rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4-5 September 2023. UNESCO memberikan saran perbaikan kepada Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark sebelum dilakukan validasi ulang dua tahun kemudian.

Selain Geopark Kaldera Toba, beberapa taman bumi lain juga menerima kartu serupa, seperti Gua Zhijindong di Tiongkok, Taman Nasional Regional Luberon di Prancis, Madonie di Italia, dan Colca y Volcanes de Andagua di Peru.

Persiapan untuk Revalidasi

General Manager BP TCUGGp, Azizul Kholis, menyatakan bahwa hampir semua rekomendasi dari UNESCO telah terpenuhi. Ada empat rekomendasi utama yang harus dipenuhi, antara lain: warisan geologi dan interpretasi, identifikasi warisan alam dan budaya, serta warisan tak benda, visibilitas dan kemitraan, hingga jejaring dan pelatihan.

Azizul menegaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu disiapkan segera menjelang peninjauan kembali status Geopark Kaldera Toba pekan depan. Ia mengapresiasi peran aktif seluruh pemangku kepentingan dalam proses persiapan ini.

Pentingnya Kebersihan dan Keberlanjutan

Togap Simangunsong menekankan bahwa pengakuan dari UNESCO merupakan suatu kebanggaan. Ia berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat bersama-sama menjaga Danau Toba. “Setelah dapat kartu hijau nanti, kebersihan ini juga harus terus diperhatikan,” katanya.

Ia juga meminta pemerintah kabupaten se-kawasan Danau Toba untuk terus menjaga danau vulkanik ini agar tetap berkelanjutan hingga generasi mendatang. Danau Toba, yang dikenal sebagai Kaldera Toba, ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark dalam Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, pada 2 Juli 2020.

Dengan persiapan yang matang dan komitmen dari berbagai pihak, Pemprov Sumut berharap Geopark Kaldera Toba dapat meraih pengakuan resmi dari UNESCO dan menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini