
Pemerintah Desa Loa Kulu Kota Berencana Merelokasi Warga yang Tinggal di Bantaran Sungai Mahakam
Pemerintah Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, sedang mempersiapkan rencana untuk merelokasi warga yang tinggal di kawasan bantaran Sungai Mahakam. Langkah ini bertujuan untuk menata kawasan permukiman kumuh sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Kepala Desa Loa Kulu Kota, Mohammad Rizali, menjelaskan bahwa relokasi masih dalam tahap proses di tingkat kabupaten. Koordinasi awal telah dilakukan dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kukar serta tokoh masyarakat setempat.
“Kami sudah mengumpulkan warga yang terdampak. Respon mereka cukup baik dan menyambut rencana ini dengan positif,” ujar Rizali, Jumat (18/7/2025).
Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) dari RT 1 yang tinggal di bantaran sungai diundang dalam pertemuan awal. Pemerintah desa berharap jumlah penerima manfaat bisa bertambah seiring proses sosialisasi berlanjut.
“Harapan kami, yang sudah diundang ini bisa menyampaikan informasi ke warga lain. Jadi, bukan hanya 50 KK saja yang bisa ikut relokasi,” tambahnya.
Relokasi tidak bersifat kaku. Menurut Rizali, Perkim memberikan dua skema. Yang pertama, warga yang memiliki tanah pribadi akan dibangunkan rumah di lokasi mereka. Sementara skema yang kedua, bagi yang tidak memiliki lahan, akan diberikan ganti rugi berdasarkan kesepakatan.
Rumah yang dibangun bersifat hunian tunggal, bukan rumah susun maupun rumah sewa. “Jika lokasinya di luar desa Loa Kulu Kota, tetap bisa dibangun asalkan ada lahan milik pribadi. Kami juga sempat tanyakan kemungkinan memakai aset Pemda, tapi ternyata lokasinya jauh dari pusat aktivitas warga,” jelasnya.
Ia menegaskan prinsip relokasi ini adalah memberikan tempat tinggal layak tanpa memutus koneksi sosial warga. “Yang penting, pembangunan tetap memperhatikan kelayakan dan kedekatan dengan fasilitas umum,” ucapnya.
Program relokasi ini disambut baik oleh warga sebagai harapan baru untuk hidup lebih nyaman dan tertata. Rizali pun optimistis prosesnya akan berjalan lancar.
“Ini langkah awal untuk mengubah wajah permukiman di bantaran Mahakam agar lebih baik ke depan,” pungkasnya.