Olahraga Dokter Jantung Bongkar Penyebab Kematian Mendadak Saat Lari

Dokter Jantung Bongkar Penyebab Kematian Mendadak Saat Lari

14
0

Penyebab Kematian Mendadak Saat Berlari dan Pentingnya Pemeriksaan Jantung

Olahraga lari sering dianggap sebagai salah satu aktivitas fisik yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Namun, terdapat kasus-kasus yang mengkhawatirkan, yaitu seseorang tiba-tiba meninggal dunia saat sedang berlari. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya terjadi dalam situasi seperti ini?

Menurut dr. Makhyan Jibril Al Farabi, Sp.JP, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, kejadian semacam ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada orang yang tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan irama jantung yang muncul secara tiba-tiba saat melakukan aktivitas fisik.

Tidak Hanya Menyerang Lansia

Banyak orang berpikir bahwa kematian mendadak hanya terjadi pada usia lanjut. Namun, dr. Jibril menegaskan bahwa anak muda juga rentan mengalami hal serupa, terutama jika memiliki kelainan jantung bawaan atau gangguan genetik yang belum terdeteksi.

“Kematian mendadak bisa terjadi pada usia muda bila ada kelainan otot jantung seperti hipertrofi, kelainan struktur jantung, atau kelainan genetik lainnya,” ujar dr. Jibril.

Banyak korban tampak sehat dan aktif, namun memiliki kondisi tersembunyi yang berisiko mematikan. Oleh karena itu, penting untuk lebih waspada dan memahami risiko yang mungkin muncul.

Mitos tentang Penyebab Serangan Jantung

Terdapat mitos yang menyebut bahwa semua serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Namun, dr. Jibril menjelaskan bahwa hal ini tidak sepenuhnya benar.

“Kadang-kadang orang berpikir semua serangan jantung karena penyumbatan. Padahal, penyebab bisa juga dari kelainan irama jantung seperti fibrilasi ventrikel, dan itu bisa membuat jantung berhenti berdetak,” jelasnya.

Fibrilasi ventrikel, menurut dr. Jibril, merupakan penyebab utama henti jantung mendadak dan seringkali muncul tanpa tanda awal yang nyata. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami gejala-gejala yang mungkin terjadi.

Periksa Jantung Sebelum Olahraga Berat

Untuk meminimalkan risiko kematian mendadak, dr. Jibril merekomendasikan pemeriksaan jantung sebelum melakukan olahraga berat, terutama lari jarak jauh.

“Cek jantung sebelum olahraga berat penting, misalnya dengan EKG dan echocardiography. Terutama jika ada riwayat keluarga meninggal mendadak, atau ada gejala seperti nyeri dada, napas pendek, dan jantung berdebar,” ucapnya.

Meskipun tidak semua orang membutuhkan pemeriksaan menyeluruh, mereka yang memiliki faktor risiko atau riwayat keluarga sangat disarankan untuk lebih waspada.

Pentingnya Mendengarkan Tubuh

Dr. Jibril juga menekankan bahwa olahraga itu menyehatkan, tetapi tubuh kita juga punya batas. Setiap individu perlu memahami tanda-tanda yang ditunjukkan tubuh dan tidak mengabaikannya.

“Dengarkan sinyal tubuh kita,” pesannya. Dengan begitu, kita bisa menghindari risiko yang tidak diinginkan dan tetap menjaga kesehatan secara optimal.

Tips untuk Mencegah Kematian Mendadak Saat Berlari

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kematian mendadak saat berlari:

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.
  • Perhatikan gejala-gejala seperti nyeri dada, napas pendek, atau jantung berdebar selama berlari.
  • Jangan memaksakan diri saat melakukan olahraga berat, terutama jika merasa tidak nyaman.
  • Pastikan untuk melakukan pemanasan dan pendinginan yang cukup sebelum dan sesudah berlari.
  • Jika memiliki riwayat kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai latihan intensif.

Dengan kesadaran akan risiko dan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat tetap menikmati olahraga lari tanpa harus khawatir dengan konsekuensi yang tidak diinginkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini