
Mengejar Pertumbuhan Ekonomi 6% di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo
Pertumbuhan ekonomi sebesar 6% di tahun pertama pemerintahan Prabowo dinilai sebagai langkah awal yang realistis. Sebelum mencapai target pertumbuhan 8%, memperoleh angka 6% pada tahun pertama adalah hal yang bisa dicapai jika strategi dan kebijakan yang diterapkan tepat sasaran. Hal ini menjadi dasar bagi upaya pemerintah untuk membangun fondasi yang kuat menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Prediksi dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2024 akan berada di kisaran 4,7%—5,5%. Sementara itu, pada tahun 2025, angka tersebut sedikit meningkat menjadi 4,8%—5,6%. Meskipun belum mencapai 6%, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai target tersebut jika ada stimulus fiskal yang mendukung dan perencanaan yang matang dalam mengembangkan mesin pertumbuhan ekonomi.
Fondasi Mesin Pertumbuhan Ekonomi
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah (middle income trap), diperlukan transformasi digital, inovasi teknologi, serta hilirisasi yang tepat. Tanpa adanya perencanaan yang konsisten dan langkah-langkah nyata, sulit bagi Indonesia untuk berkembang menjadi negara berpenghasilan tinggi (high income country).
Kebijakan Fiskal yang Lebih Ekspansif
Salah satu tantangan utama yang dihadapi tim ekonomi Prabowo adalah bagaimana mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada level yang dijanjikan. Fokus tidak hanya pada peningkatan angka pertumbuhan, tetapi juga pada keberlanjutannya. Untuk mencapai hal ini, beberapa kebijakan penting perlu dikembangkan:
Kebijakan fiskal yang lebih ekspansif
Kebijakan fiskal memiliki tiga fungsi utama: alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Fungsi alokasi terkait dengan penggunaan anggaran untuk meningkatkan efisiensi ekonomi. Fungsi distribusi bertujuan menciptakan pemerataan antar wilayah dan kelompok pendapatan. Sementara itu, fungsi stabilisasi bertugas meredam gejolak sosial-ekonomi akibat guncangan ekonomi. Kebijakan fiskal yang setengah-setengah tidak akan mampu menjaga tren pertumbuhan ekonomi yang stabil.Kebijakan moneter yang mendukung sektor riil
Tujuan kebijakan moneter adalah mencapai stabilitas ekonomi melalui kesempatan kerja, harga, dan nilai tukar. Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan mendorong aliran modal asing ke Indonesia. Prediksi menunjukkan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada 2024 dan empat kali pada 2025. Hal ini akan berdampak positif terhadap nilai tukar rupiah dan daya beli masyarakat.
Penghiliran sebagai Fondasi Baru Ekonomi Indonesia
Presiden Joko Widodo sering menyampaikan bahwa penghiliran adalah fondasi baru perekonomian Indonesia. Beberapa langkah penting dalam penghiliran meliputi:
Ekstensifikasi komoditas yang dihilirasi
Pengembangan hilirasi sektor tambang tidak hanya terbatas pada nikel, tetapi juga mencakup komoditas lain seperti tembaga, aluminium, serta hasil pertanian, perikanan, dan perkebunan. Pengembangan ini harus dilakukan hingga tahap industri pengolahan.Intensifikasi komoditas yang dikembangkan
Saat ini, penghiliran nikel masih berada di tahap awal seperti smelter, yaitu pengolahan bijih nikel menjadi nickel pig iron dan feronikel. Nilai tambah yang dihasilkan masih minim, sehingga perlu dilakukan pendalaman atau intensifikasi.
Penghiliran tidak hanya menciptakan sumber pertumbuhan baru, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekspor. Namun, penting untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya menguntungkan investor, tetapi juga memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat lokal. Dengan demikian, penghiliran harus dijalankan dengan tanggung jawab dan keadilan.