
Tren Kredit Menganggur di Bank-Bank Indonesia
Kondisi perekonomian yang tidak stabil membuat sejumlah perusahaan dan korporasi lebih memilih untuk bersikap konservatif dalam penggunaan fasilitas kredit. Hal ini berdampak pada meningkatnya jumlah kredit menganggur atau undisbursed loan yang tercatat di beberapa bank besar di Indonesia.
Kenaikan Kredit Menganggur di Maybank Indonesia
Salah satu contoh adalah PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII). Berdasarkan data per Mei 2025, nilai kredit menganggur di bank tersebut mencapai sekitar Rp 52 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 38,4 triliun. Pada akhir tahun 2024, angka kredit menganggur Maybank juga mencapai sekitar Rp 47,8 triliun.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, menjelaskan bahwa kondisi ekonomi yang tidak pasti membuat banyak perusahaan lebih waspada dalam menggunakan limit kredit dari bank. Ia menilai kehati-hatian ini menjadi hal penting karena adanya ketegangan geopolitik serta ketidakpastian terkait kebijakan tarif di AS.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa semakin banyak kredit yang tidak digunakan dapat menggerus modal bank. “Semakin banyak limit yang tidak terpakai, semakin tidak efisien penggunaan banks capital,” ujarnya.
Kredit Menganggur di Bank Mandiri
Bank Mandiri Tbk juga mengalami peningkatan kredit menganggur. Data per Mei 2025 menunjukkan bahwa kredit menganggur mencapai Rp 262,8 triliun, naik sebesar 7,97% dibandingkan tahun lalu. Meski demikian, angka ini sedikit turun jika dibandingkan dengan posisi akhir 2024, yaitu sebesar Rp 267,3 triliun.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa alasan utama kredit menganggur adalah belum sepenuhnya pencairan kredit sesuai jadwal. Ini disebabkan oleh proyek investasi yang masih dalam proses pengerjaan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga keseimbangan antara pinjaman dan pencairan agar risiko bisa dikelola secara optimal. Menurutnya, pencairan kredit akan meningkat di separuh kedua tahun ini, didukung oleh percepatan belanja fiskal dan program pemerintah.
Penurunan Kredit Menganggur di CIMB Niaga
Tidak semua bank mengalami kenaikan kredit menganggur. Contohnya adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), yang mencatat kredit menganggur sebesar Rp 109,3 triliun per Mei 2025. Angka ini sedikit turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 109,9 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan bahwa pihaknya berusaha menjaga agar kredit menganggur tidak terlalu melonjak. Alasannya, bank perlu menghemat modal. “Undisbursed committed loan mengambil capital,” ujarnya.
Upaya yang dilakukan bank ini adalah tetap selektif dalam memberikan fasilitas kredit. Menurut Lani, dunia usaha saat ini cenderung bersikap wait and see, sehingga perusahaan lebih hati-hati dalam melakukan investasi atau ekspansi baru.