
Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 dan Momen yang Menarik Perhatian
Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 yang digelar di Monas Jakarta berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme. Salah satu momen yang paling mencuri perhatian publik adalah tampilnya robot anjing canggih yang dipamerkan oleh Polri. Robot berkaki empat dengan desain futuristik ini terlihat lincah dan menunjukkan potensi besar sebagai alat pendukung “smart policing” di masa depan.
Namun, kehadiran robot tersebut juga memicu berbagai perdebatan. Banyak warganet mengaitkan bentuknya dengan produk robotik yang tersedia di platform e-commerce seperti Alibaba. Harga robot-robot tersebut mulai dari belasan juta rupiah. Pertanyaannya, apakah robot anjing yang ditampilkan oleh Polri hanyalah barang pasaran yang dibungkus dengan klaim teknologi tinggi?
Teknologi Lokal yang Menginspirasi
Meski tampilannya mirip dengan robot-robot komersial asing, robot anjing yang muncul dalam peringatan HUT Bhayangkara bukanlah hasil impor langsung. Robot ini dikembangkan melalui kolaborasi antara PT SARI Teknologi dan tim peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Proses pengembangan dilakukan secara lokal dengan integrasi teknologi canggih seperti:
- Sensor deteksi gas berbahaya
- Kamera night vision dan thermal
- Komunikasi dua arah
- Pemrosesan kecerdasan buatan (AI)
- Kemampuan untuk tugas Search and Rescue (SAR)
Meskipun bentuk fisiknya mirip dengan robot-robot komersial dari luar negeri, kemampuan dan fitur yang terdapat di dalamnya jelas berbeda. Teknologi yang digunakan lebih kompleks dan dirancang khusus untuk kebutuhan operasional kepolisian.
Biaya Pengembangan yang Tinggi
Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah harga robot tersebut. Dalam beberapa sumber, disebutkan bahwa biaya satu unit robot dengan spesifikasi lengkap bisa mencapai Rp 3 miliar. Angka ini mencakup biaya sensor, AI, integrasi sistem, serta riset dan pengembangan lokal. Bandingkan dengan robot sejenis yang dijual di Alibaba dengan harga mulai dari Rp 15–20 jutaan. Namun, versi yang dijual di e-commerce hanya memiliki fungsi dasar seperti berjalan dan merekam video sederhana.
Penjelasan dari Polri
Menanggapi berbagai pertanyaan dan spekulasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa kehadiran robot anjing ini masih dalam tahap uji coba. Saat ini, Polri belum mengalokasikan anggaran negara untuk membeli robot-robot tersebut. Keberadaan mereka lebih sebagai demonstrasi teknologi dari pihak swasta yang potensial digunakan di masa depan.
Simbol Transformasi Digital Polri
Meski ada perdebatan, kehadiran robot ini menjadi simbol nyata bahwa Polri tidak ingin ketinggalan dalam perkembangan teknologi. Di era digital saat ini, penggunaan robotik dan AI dalam dunia kepolisian sudah menjadi hal yang sangat relevan. Negara-negara maju bahkan telah menerapkan robot dalam berbagai operasi seperti penjinakan bom, pengawasan area, hingga patroli keamanan.
Apakah Robot Ini Hanya Barang Pasaran?
Jawabannya tidak sesederhana itu. Meski secara tampilan mirip, teknologi yang terdapat di dalamnya jauh lebih kompleks. Robot anjing ini adalah hasil inovasi anak bangsa yang layak diapresiasi. Tidak sekadar mainan mewah yang bisa dibeli online, tetapi merupakan upaya serius dalam pengembangan teknologi lokal. Dengan adanya inovasi seperti ini, Indonesia menunjukkan bahwa kemampuan teknologinya tidak kalah dengan negara-negara lain.