Pariwisata Makanan yang Harus Dihindari Saat Berpergian dengan Pesawat

Makanan yang Harus Dihindari Saat Berpergian dengan Pesawat

9
0

Dampak Makanan Selama Penerbangan terhadap Kesehatan

Selama penerbangan, kondisi fisik seseorang bisa terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk makanan yang dikonsumsi. Tekanan udara yang rendah, suhu dingin, serta kadar oksigen yang lebih sedikit dapat memengaruhi kenyamanan dan kesehatan penumpang. Ditambah lagi, efek stres perjalanan dan gangguan tidur sering kali membuat penumpang merasa lelah dan tidak nyaman.

Ellie Birch, ahli gizi senior di Holland & Barrett, menjelaskan bahwa tekanan kabin selama penerbangan memiliki dampak besar terhadap sistem pencernaan. Hal ini sering menyebabkan rasa kembung atau gas pada penumpang. “Anda mungkin merasa lebih kembung atau bergas – bayangkan ketika telinga Anda berbunyi di pesawat, sistem pencernaan Anda mengalami hal yang sangat mirip,” ujarnya.

Gangguan Pencernaan Selama Penerbangan

Makanan yang disajikan di pesawat biasanya cenderung ultra-olahan dan kurang bernutrisi. Banyak dari makanan tersebut memiliki kadar gula, garam, dan pengawet yang tinggi, serta rendah serat. Hal ini dapat memicu masalah pencernaan seperti kembung atau mual. Ellie menyarankan untuk meningkatkan asupan air agar membantu sistem pencernaan, tetapi sebaiknya hindari minuman yang bisa menyebabkan dehidrasi seperti kopi dan alkohol.

Stephanie Smith, ahli gizi kesehatan wanita di Agora Health, menekankan pentingnya menghindari makanan asin karena dapat memperparah dehidrasi. Dehidrasi bisa menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan kebingungan. Ia menyarankan untuk memilih camilan yang tidak mengandung tambahan garam dan menghindari makanan dengan kadar garam tinggi sebelum dan selama penerbangan.

Jika sulit mendapatkan makanan segar selama penerbangan jarak jauh, ia menyarankan untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Menurut Stephanie, makanan pesawat umumnya rendah serat dan nutrisi, sehingga seringkali membuat penumpang merasa lelah dan tidak nyaman.

Makanan Tinggi Garam dan Gula

Celna Bedding, pramugari, juga memberikan saran serupa. Ia mengingatkan penumpang untuk menghindari makanan yang mengandung garam dan gula tinggi. Penyebabnya adalah karena indra perasa kita menjadi tumpul akibat tekanan kabin. “Karena tekanan kabin, kita kehilangan sekitar 30 persen indra perasa. Jadi, perusahaan yang menyiapkan makanan untuk maskapai menambahkan lebih banyak garam agar rasanya tetap enak di ketinggian 40 ribu kaki,” ujarnya.

Alih-alih memilih roti panggang atau sandwich, Celina menyarankan untuk memilih salad sebagai alternatif yang lebih sehat. Selain itu, minum banyak air sebelum, selama, dan setelah penerbangan sangat penting untuk menjaga hidrasi. Namun, ia mengingatkan kembali bahwa air keran di pesawat tidak layak diminum.

Berdasarkan beberapa penelitian, air keran di pesawat sering kali tidak layak diminum karena kualitasnya yang buruk. Sebaliknya, jus tomat dianggap sebagai minuman paling disukai para penumpang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh maskapai Lufthansa, jus tomat memiliki rasa umami yang tetap terasa meskipun dalam kondisi kering dan tekanan rendah. Rasa gurih ini tetap terasa baik saat berada di ketinggian 40 ribu kaki.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini